BERSYUKUR merupakan sebuah ungkapan yang sangat pantas bila melihat perkembangan yang begitu pesat di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Selain pembangunan fisik semakin meningkat, tentu pembangunan kemasyarakatan juga sejalan berlangsung terus.
Setidaknya lima, hingga tujuh tahun terakhir apa yang disebut sebagai usaha untuk memajukan Kabupaten OKI, terlihat makin menjadi program yang demikian penting bagi pemerintah OKI. Apalagi didukung oleh masyarakat secara luas, sehingga kenyataan itu makin tampak.
Misalkan saja, jalan yang tadinya belum terbangun, kini makin dibangun dan semakin ditingkatkan hingga sampai ke desa-desa, yang membuat jalur transportasi masyarakat dan lalulintas ekonomi semakin bergairah. Kenyataan ini tentu memiliki dampak langsung terhadap gairah ekonomi rakyat atau penghasilan mereka sehari-hari. Betapa tidak? karena makin mudah masyarakat untuk menjalankan lalulintas barang maupun produksi keluar masuk dari dan ke desa-desa di seluruh kabupaten OKI.
Secara riil pandangan dari sudut ekonomi kenyataan demikian tentu merupakan cita-cita setiap daerah. Bila suatu daerah makin mudah memasukkan produk kebutuhan masyarakat dan mengeluarkan produksi mereka ke luar desanya, maka ongkos akan makin murah maka makin menjanjikan bagi ekonomi rakyat.
Begitu pun dengan bantuan kepada petani di setiap daerah pertanian, juga telah menjadi program utama dari pemerintah Kabupaten OKI. Selain memberikan bantuan untuk menggairahkan mereka dalam berusaha, data pemerintahan ini juga mengemukakan bahwa hamper setiap kelompok-kelompok petani di desa-desa dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, memperoleh bantuan untuk lebih dapat meningkatkan kinerja pengelolaan sistem pertanian mereka.
Malah, Pemerintah Kabupaten OKI juga mengupayakan agar dana APBN bisa mengucur ke petani dalam usaha untuk membantu menggairahkan pengelolaan pertanian di sini. Tentu juga dari APBD tidak sedikit dianggarkan dari tahun-ketahun. Ini menandakan kepedulian pemerintah OKI kepada petani, baik petani tanaman pangan maupun petani sektor perikanan dan peladangan.
Karena hamper 75 persen hidup masyarakat menggeluti sektor pertanian, maka pertanian merupakan program utama yang menjadi sorota di kabupaten ini. Ini tidak dapat dipungkiri disemua daerah secara nasional pun.
Sekarang, tinggal bagaimana masyarat dapat memberikan dukungan yang tidak hanya sekadar tenaga dan kemampuan dan kemauan dalam mengelola sektor tersebut, namun juga tak kalah penting bagaimana ikut memberikan masukan pemikiran yang disalurkan melalui kelompok-kelompok tani untuk disampaikan kepada pemerintah ataupun bagian perencanaan daerah Kabupaten OKI tentunya.
Kita pantas bersyukur atas karunia ini, berharap semua potensi di daerah ini secara bersama dapat menggerakkan roda ekonomi demi kemajuan dan kesejahteraan seluruh masyarakat di sini.****