IKATAN Bidan Indonesia (IBI) genap berusia 60 tahun pada Jum’at, 24 Juni 2011 lalu. Untuk Kabupaten Ogan Ilir (OI), puncak peringatan momen tersebut dilaksanakan, di Aula Caram Seguguk, Senin (25/7) lalu. Berkaitan dengan momen penting tersebut wartawan "Agung Post" Sarono P. Sasmito menurunkan liputan khusus yang tertuang dalam tulisan dan visualisasi berikut.
Sebagaimana layaknya peringatan ulang tahun, momen itu pun dikemas dengan acara meriah. Bukan hanya diadakan seminar tapi dipadu juga dengan pembukaan undian berbagai hadiah yang diperuntukkan bagi undangan.
Hadir pada kesempatan itu Wakil Bupati Ogan Ilir, Drs. HM Daud Hasyim, Ketua DPRD, Drs. H. Iklim Cahya, MM, Assisten 1, H. Herman, SH, MM, Assisten 2, Abdur Rahman Rosidi, M.BA, MM dan Asisten 3, Hj. Nina, SH. Para kepala dinas, badan, camat, para kepala puskesmas dan berbagai elemen masyarakat lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OI, H. Kosasih, SKM, MM dalam sambutannya mengemukakan, Dinkes termasuk dinas yang kaya karena memiliki banyak organisasi profesi di dalamnya. Salah satunya keberadaan IBI. Di sisi lain ada Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan lainnya. Di mengharapkan antara satu organisasi profesi dan lainnya saling kompak dan mendukung demi penyuksesan program-program peningkatan kesehatan dan kesejahteraan rakyat.
Kepada bidan yang bertugas di puskesmas yang ada di OI, dia mengharapkan agar berdisiplin dan tidak meninggalkan tugas. Termasuk ketika diadakan jadwal piket harus ditepati. "Tapi kebanyakan bidan-bidan itu membolos dan jadi yang bertugas dan stanby hanya TKS atau tenaga kerja sukarela," kata suami dari Sri Sundari ini
Menyikapi hal itu dia akan menindak bidan yang tidak disiplin dan menguranginya jumlah mereka yang ditugaskan di puskesmas puskesmas itu untuk stanby di desa-desa yang butuh pelayanan bidan.
Wakil Bupati, HM Daud Hasyim pada kesempatan itu mengemukakan, usia ke-60 bagi IBI merupakan usia yang sangat matang dengan banyak pengalaman yang sudah dilalui sebagai organisasi profesi. Dengan usia organisasi IBI yang sudah sangat matang sudah banyak yang dapat dihasilkan terutama dalam rangka meningkatkan eksistensi dan perannya di masyarakat sebagai pemberi pelayanan kesehatan khususnya bidang kesehatan ibu dan anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB).
Daud mengemukakan, IBI sebagai satu-satunya wadah organisasi profesi bidan, mempunyai posisi penting dan strategis dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
"Melalui pelayanan KIA dan KB yang berkesinambungan serta pelayanan paripurna mulai ditingkat desa sampai pelayanan rujukan di rumah sakit, bidan berkomitmen dalam menekan AKI dan AKB untuk mencapai target Millenium Depelovment Goal’s (MDG’s) pada 2015," tuturnya.
Sesuai dengan permasalahan dan isu terkini dalam pelayanan KIA dan KB maka tema peringatan HUT IBI tahun ini adalah "Penguatan profesi Bidan dalam mendukung percepatan Pencapaian MDG’S 2015".
Berbagai regulasi dan kegiatan pun diselenggarakan guna mendukung penguatan profesi bidan seperti diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Kesehatan tentang standar Profesi Bidan. "Bidan bertekad untuk menyelamatkan ibu dan anak dengan pelayanan bidan terstandar, sekaligus menjadi pendamping perempuan dalam proses perjalanan kehamilan dan persalinan yang aman," jelas Daud lagi.
Acara di akhiri dengan pembagian door prize dengan hadiah-hadiah hiburan mulai dari kompor gas, mixer dan lainnya. Pada kesempatan itu juga diberikan penghargaan kepada bidan teladan, pemberian alat kontrasepsi dan pemberian hadiah dan penghargaan kepada Bidan Elyana yang mengharumkan Kabupaten OI karena kiprahnya yang luar biasa. (****)