Pemulutan, Agung Post
Isra’ dan Mi’raj merupakan peristiwa paling monumental dalam sejarah kehidupan Rasulullah SAW, di mana beliau diperjalankan oleh Allah pada malam hari dari Masjid al-Haram menuju Masjid al-Aqsa di Palestina kemudian menuju Sidhrath al-Muntaha untuk menerima perintah shalat lima waktu dan kembali ke bumi malam itu juga.
Peranan "Sang Terpuji Yang Suci" (yaitu gelar yang Allah berikan pada dirinya sendiri dalam ayat Isra’ dan Mi’raj dengan lafald "Subhaana") memperjalankan Nabi Muhammad dalam waktu yang sangat singkat di satu sisi menguatkan keimanan sebagian kaum muslimin, dengan demikian tidak heran banyak kaum umat muslim memperingati hari bersejarah itu seperti halnya di Masjid Nurul-Ihsan Desa Simpang Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI) mengadakan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw.
Menurut ketua panitia penyelenggara peringatan hari besar Islam (PHBI) masjid Nurul-Ihsan, Sobri H Husin peringatan Isra’ Mi’raj merupakan hari yang sangat bersejarah bagi kalangan umat muslim, oleh sebab itu hampir setiap tahun peringatan hari besar Islam seperti peringatan Isra’ Mi’raj diadakan. " Mudah-mudahan dengan adanya peringatan Isra’ Mi’raj mendapat maghfiro dan pelajaran serta menambah ilmu pengetahuan dalam meningkatkan keimanan kepada Allah SWT, " harapnya.
Selain itu ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua panitia dan masyarakat Desa Simpang Pelabuhan Dalam khususnya ibu-ibu PKK dalam menyukseskan penyelenggaraan acara tersebut. Serta menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkab OI yang telah memberi berbagai bantuan baik berupa bangunan jalan dan lain sebagainya, yang semua itu sangat membantu masyarakat. Serta pada kesempatan itu, ia juga menghimbau kepada masyarakat Desa Simpang Pelabuhan Dalam agar dapat meningkatkan kekompakanya dalam jalani kehidupan bermasyarakat.
Sementara penceramah Ustazd Amrullah Mawardi S.Ag mejelaskan, Isra’ mi’raj merupakan suatu perjalanan seperti dengan pesawat terbang antar negara dari Mekkah ke Palestina dan penerbangan antariksa dari Masjidil Aqsha ke langit ke tujuh lalu ke Sidratul Muntaha.
Isra’ Mi’raj adalah perjalanan keluar dari dimensi ruang waktu dan bukan dalam keadaan mimpi atau mengkhayal seperti yang dikatakan oleh orang-orang kafir terdahulu. Kalau kita lihat atau pandangnya dengan akal logika sulit dipercaya namun menganggapnya sebagai suatu kisah yang hanya dapat dipercaya saja dengan iman.
Serta pada kesempatan itu juga ia mengajak untuk selalu meningkatkan kualitas keimanan dan mensyukuri atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT , ucapnya. (har/****)