Indralaya, Agung Post
Penyakit rabun pada mata seakan sering melanda kita, ini biasa menimpa orang yang lanjut usia atau para orang tua, namun ternyata mata rabun tak pandang usia. Kadang kita sering menemui siswa atau mahasiswa sering terkena penyakit rabun mata, baik itu rabun dekat maupun rabun jauh sehingga anak-anak kita sering menggunakan kacamata dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Seperti halnya yang dilakukan warga Desa Meranjat Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir, Ahmad Mustami (20) mahasiswa IAIN Raden Fatah Palembang.
Menurut Ahmad Mustami ia sudah lama mengalami rabun jauh yaitu sejak di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Dia dinyatakan terkena rabun jauh oleh dokter. Menurutnya sebenarnya gejalanya sudah nampak pada waktu SMP namun tidak begitu dianggap serius karena tidak menyangka kalu ia akan terkena rabun jauh. Namun tak begitu lama karena ia mengalami kesulitan ketika membaca dan akhirnya ia berkonsultasi ke dokter mata dan akhirnya setelah SMA ia telah divonis sudah terkena min kanan kiri dan akhirnya ia dirujuk untuk menggunakan kacamata, karena dampaknya begitu lama dan sulit untuk diobati lagi atau kesembuhan.
Menurutnya penyebab ia terkena rabun mata karena nonton televisi terlalu lama, dan juga membaca buku terlalu dekat. Oleh sebab itu ia memberi saran terutama kepada adik-adik pelajar yang masih duduk di bangku sekolah agar serius dalam menyaga kesehatan mata karena lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Seperti halnya dirinya ketika ia menggunakan kacamata sedikit mengalami hambatan dalam melakukan aktivitas contohnya saja ketika ia sekolah dulu ada mata pelajaran olahraga maka ia tidak bisa praktek.
Ia juga mengungkapkan, sekarang telah berupaya melakukan pengobatan seperti dianjurkan oleh dokter untuk selalu mengkonsumsi vitamin buat kesehatan mata. "Walaupun untuk kesembuhan mungkin terlalu jauh bagi saya tapi paling tidak saya sudah berusaha, selebihnya tinggal yang Allah yang menentukannya," ucap Mustami penuh harapan. (har/****)