Solo, Agung Post
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional Prof Dr Baedowi mengatakan pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah yang dimulai tahun ajaran baru tidak masuk pelajaran khusus.
"Pendidikan karakter itu tidak berdiri sendiri dalam satu mata pelajaran khusus, tetapi digabungkan dengan mata pelajaran yang relevan," katanya usai menjadi inspektur upacara mewakili Mendiknas Muhammad Nuh pada pencanangan pendidikan berkarakter, di lapangan Kota Barat Solo, Senin lalu.
Ia mengatakan, pendidikan karakter kepada anak didik yang disampaikan para guru itu tidak harus dengan mata pelajaran khusus atau tersendiri, tetapi bisa digabungkan dengan mata pelajaran lainnya.
"Misalnya, untuk membentuk moral anak yang baik, dalam pelaksanaan pendidikannya bisa digabungan dengan mata pelajaran agama, sedangkan menciptakan anak yang sehat dan sportif bisa disampaikan lewat mata pelajaran olahraga dan lain-lain," katanya.
Melalui metode pendidikan seperti itu diharapkan anak setelah lulus sekolah memiliki karakter yang baik. Anak mampu mandiri, kreatif dan tidak cengeng, jujur.
Menyinggung target program tersebut, Baedhowi mengatakan ini merupakan pendidikan moral, kalau bisa lebih cepat akan lebih baik.
"Melaksanakan pendidikan moral itu tidak seperti membalikkan telapak tangan dan perlu waktu, tetapi jika dapat lebih cepat, itu yang kami harapkan," katanya.
Mendiknas Muhammad Nuh dalam sambutan tertulis yang dibacakan Baedowi mengatakan pendidikan karakter ini penting dan diharapkan mulai tahun ajaran baru sekarang dapat terlaksana dengan baik.
Hadir dalam upacara pencanangan pendidikan berkarakter tersebut antara lain Wakil Wali Kota Surakarta Fx Hadi Rudyatmo, Ketua DPRD YF Sukasno, Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Rahmad Sutomo dan sejumlah pejabat lainnya. (ant/****)