Kayuagung, Agung Post
Sekretaris Pengurus Daerah (PD) Organisasi Massa (Ormas) Nasional Demokrat (Nasdem) Ogan Komering Ilir (OKI), Hari Putra, SH secara resmi dinyatakan nonaktif dari kepengurusan PD Ormas Nasdem OKI.
Menurut Ketua PD Ormas Nasdem OKI, Bob Tamami, penonaktifan Hari Putra, SH sebagai sekretaris setelah melalui rapat pengurus yang berlangsung di Sekretariat PD Ormas Nasdem, Minggu (12/6) lalu.
"Rapat pengurus tersebut memang membahas penonaktifan Hari sebagai sekretaris. Dan rapat itu dihadiri hampir seluruh pengurus, baik pengurus kabupaten maupun kecamatan," ujarnya, Rabu (15/6) lalu saat ditemui di Sekretariat PD Ormas Nasdem OKI.
Bob mengatakan, alasan penonaktifan Hari Putra sebagai sekretaris karena yang bersangkutan semenjak pendeklarasian dan pengukuhan PD Ormas Nasdem OKI di Lempuing Jaya beberapa waktu lalu, justru tidak aktif dalam menjalankan tugas-tugasnya yang berkaitan dengan keskretariatan dan jarang hadir.
"Semenjak deklarasi seharusnya sekretaris mulai bersinergi untuk memaparkan program-program dan langkah-langkah ke depan organisasi ini. Namun kenyataannya yang bersangkutan justru tidak menampakkan diri untuk aktif. Apalagi diketahui nomor kontak yang bersangkutan juga susah untuk dihubungi karena hampir tidak pernah diaktifkan," terangnya.
Sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD-ART) pada ART Nasional Demokrat Bab I Pasal 3 point h; mempromosikan nilai-nilai Restorasi Indonesia, dan senantiasa menjaga kehormatan organisasi. Berani melangkah maju di saat-saat kesulitan atau bahaya, dan berani membuat pengorbanan untuk membela kepentingan umum.
"Di sini jelas bahwa yang bersangkutan telah melanggar poin tersebut sehingga perlunya organisasi mengambil tindakan yang memang diperlukan. Apalagi sejak ketidakaktifan yang bersangkutan setelah deklarasi, segala kegiatan kesekretariatan menjadi mandek," terangnya.
Untuk menghindari kestagnanan organisasi, lanjutnya, saya selaku ketua untuk sementara menunjuk Wakil Sekretaris Bidang Litbang, Sak’unah Anang, SH untuk menggantikan yang bersangkutan.
"Dalam perjalanannya, organisasi sudah mencoba menghubungi yang bersangkutan namun justru tidak ada respon dari yang bersangkutan. Jadi kami beranggapan bahwa yang bersangkutan sudah tidak mampu menjalankan tugas sesuai bidangnya," jelasnya.
Bob mengatakan, setelah keluarnya putusan ini, maka perlu diketahui bahwa nama Hari Putra, SH sudah bukan lagi pengurus anggota dari PD Ormas Nasdem OKI. "Yang bersangkutan sudah dinyatakan keluar dari kepengurusan," terangnya.
Hal senada juga dikatakan, Ketua Dewan Pertimbangan PD Ormas Nasdem OKI, Bustanuddin, BA mengatakan, keputusan menonaktifkan Hari Putra, SH sebagai sekretaris sudah dirasa tepat dengan pertimbangan berbagai alasan.
"Perlu diketahui bahwa penonaktifan yang bersangkutan tidak bersifat tendensius apapun dan kepentingan pribadi, tapi organisasi melihat bahwa yang bersangkutan sudah melalaikan tanggung jawab. Bayangkan saja, sebagai sekretaris seharusnyalah dapat dihubungi setiap saat. Namun kenyataannya setiap dihubungi no kontaknya tidak aktif dan saat di SMS tidak dibalas," ujarnya.
Sedangkan Sak’unah Anang yang secara aklamasi ditunjuk oleh pengurus untuk menggantikan posisi Hari Putra enggan menjawab dan hanya mengatakan, ini sudah menjadi keputusan organisasi. "Ini sudah menjadi keputusan organisasi," ujarnya singkat.
Sementara itu, Hari Putra, SH saat dihubungi via telponnya tidak aktif. (ap/****)
Sekretaris Pengurus Daerah (PD) Organisasi Massa (Ormas) Nasional Demokrat (Nasdem) Ogan Komering Ilir (OKI), Hari Putra, SH secara resmi dinyatakan nonaktif dari kepengurusan PD Ormas Nasdem OKI.
Menurut Ketua PD Ormas Nasdem OKI, Bob Tamami, penonaktifan Hari Putra, SH sebagai sekretaris setelah melalui rapat pengurus yang berlangsung di Sekretariat PD Ormas Nasdem, Minggu (12/6) lalu.
"Rapat pengurus tersebut memang membahas penonaktifan Hari sebagai sekretaris. Dan rapat itu dihadiri hampir seluruh pengurus, baik pengurus kabupaten maupun kecamatan," ujarnya, Rabu (15/6) lalu saat ditemui di Sekretariat PD Ormas Nasdem OKI.
Bob mengatakan, alasan penonaktifan Hari Putra sebagai sekretaris karena yang bersangkutan semenjak pendeklarasian dan pengukuhan PD Ormas Nasdem OKI di Lempuing Jaya beberapa waktu lalu, justru tidak aktif dalam menjalankan tugas-tugasnya yang berkaitan dengan keskretariatan dan jarang hadir.
"Semenjak deklarasi seharusnya sekretaris mulai bersinergi untuk memaparkan program-program dan langkah-langkah ke depan organisasi ini. Namun kenyataannya yang bersangkutan justru tidak menampakkan diri untuk aktif. Apalagi diketahui nomor kontak yang bersangkutan juga susah untuk dihubungi karena hampir tidak pernah diaktifkan," terangnya.
Sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD-ART) pada ART Nasional Demokrat Bab I Pasal 3 point h; mempromosikan nilai-nilai Restorasi Indonesia, dan senantiasa menjaga kehormatan organisasi. Berani melangkah maju di saat-saat kesulitan atau bahaya, dan berani membuat pengorbanan untuk membela kepentingan umum.
"Di sini jelas bahwa yang bersangkutan telah melanggar poin tersebut sehingga perlunya organisasi mengambil tindakan yang memang diperlukan. Apalagi sejak ketidakaktifan yang bersangkutan setelah deklarasi, segala kegiatan kesekretariatan menjadi mandek," terangnya.
Untuk menghindari kestagnanan organisasi, lanjutnya, saya selaku ketua untuk sementara menunjuk Wakil Sekretaris Bidang Litbang, Sak’unah Anang, SH untuk menggantikan yang bersangkutan.
"Dalam perjalanannya, organisasi sudah mencoba menghubungi yang bersangkutan namun justru tidak ada respon dari yang bersangkutan. Jadi kami beranggapan bahwa yang bersangkutan sudah tidak mampu menjalankan tugas sesuai bidangnya," jelasnya.
Bob mengatakan, setelah keluarnya putusan ini, maka perlu diketahui bahwa nama Hari Putra, SH sudah bukan lagi pengurus anggota dari PD Ormas Nasdem OKI. "Yang bersangkutan sudah dinyatakan keluar dari kepengurusan," terangnya.
Hal senada juga dikatakan, Ketua Dewan Pertimbangan PD Ormas Nasdem OKI, Bustanuddin, BA mengatakan, keputusan menonaktifkan Hari Putra, SH sebagai sekretaris sudah dirasa tepat dengan pertimbangan berbagai alasan.
"Perlu diketahui bahwa penonaktifan yang bersangkutan tidak bersifat tendensius apapun dan kepentingan pribadi, tapi organisasi melihat bahwa yang bersangkutan sudah melalaikan tanggung jawab. Bayangkan saja, sebagai sekretaris seharusnyalah dapat dihubungi setiap saat. Namun kenyataannya setiap dihubungi no kontaknya tidak aktif dan saat di SMS tidak dibalas," ujarnya.
Sedangkan Sak’unah Anang yang secara aklamasi ditunjuk oleh pengurus untuk menggantikan posisi Hari Putra enggan menjawab dan hanya mengatakan, ini sudah menjadi keputusan organisasi. "Ini sudah menjadi keputusan organisasi," ujarnya singkat.
Sementara itu, Hari Putra, SH saat dihubungi via telponnya tidak aktif. (ap/****)