Presiden Susilo Bambang Yudhoyono |
Jakarta, Agung Post
Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait memanasnya hubungan KPK dan Polri terkait kasus simulator SIM. Mendapat tanggapan salah seorang politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, Pidato Presiden SBY menunjukkan adanya pencitraan dalam mengorbankan polisi.
"Di sisi yang sama saya menyayangkan terkesan polisi dikorbankan untuk pencitraan," terang Eva, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9-10) kemarin.
Anggota Komisi III ini beralasan, pidato SBY memosisikan KPK telah mengalahkan Polri dalam kasus yang menyeret mantan Korlantas Irjen Pol Djoko Susilo. Dalam pidatonya, SBY juga memberi solusi agar semua pejabat Polri yang terlibat ditangani KPK.
Persoalan kedua yang disoroti Eva adalah solusi SBY soal pidana yang dituduhkan Polda Bengkulu terhadap Kompol Novel Baswedan. Sekalipun sebagai penyidik KPK, jika ada tuduhan pidana pada 2004, bisa diselesaikan di persidangan.
"Bagi saya, siapapun yang membuat kesalahan pidana ya harus mempertanggungjawabkannya. Perkara nanti ada keringanan karena jasa-jasanya nanti pengadilan yang memutuskan, bukan dia (SBY). Ini negara hukum," tegasnya. (net/mc/ap)