Tak Mau Disodomi, Dua Anak Punk Nekat Membunuh - AGUNG POST NEWS

08 Februari 2013

Tak Mau Disodomi, Dua Anak Punk Nekat Membunuh


Yogyakarta, Agung Post
Dua anak punk ditangkap aparat polisi Yogyakarta, karena diduga melakukan pembunuhan sadis. Mereka berulang kali menusuk korban dengan pisau lipat, hingga ujung pisau patah dan tertinggal di kepala korban.

Kedua pelaku adalah warga Kemiri, Purworejo, Jawa Tengah, bernama Heri Hermawan alias Jiwo (25) dan Alip Eko Saputro alias Frenki (19).

"Motifnya karena kesal dan sakit hati. Kedua pelaku akan disodomi oleh korban. Tetapi, keduanya berontak dan spontan bersama-sama melakukan pembunuhan terhadap korban," kata Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Dodo Hendro Kusumo, belum lama ini.

Keduanya menikam korban, Agus Purwanto alias Cungkring (40), mengunakan pisau lipat. Sebanyak 17 luka di sekujur tubuh korban mulai dari punggung, leher, dan kepala.

"Pucuk pisau lipat patah dan masih menancak di tengkorak kepala korban. Tim medis tidak berani membedah karena keluarga korban tidak diketahui sampai saat ini. Korban sudah kita serahkan ke Dinas Sosial Kota Yogyakarta untuk dikebumikan," jelasnya.

Korban, lanjutnya, merupakan residivis kasus sodomi pada tahun 2003 silam. Kasus tersebut juga ditangani jajaran Polresta Yogyakarta saat itu.

"Menurut keterangan saksi-saksi, korban memiliki kelainan seks, dia suka melakukan sodomi terhadap anak-anak kecil," jelasnya.

Sementara menurut pengakuan kedua tersangka, mereka tidak ada niat untuk membunuh korban. Sebab, keduanya sebelum membunuh hanya diajak mengonsumsi minuman keras bersama.

"Hanya diajak mabuk bareng, terus dia (korban) malah mengunci pintu saat mabuk. Saat itu, dia mau menyodomi, celana saya sudah diturunkan, tetapi saya enggak mau," jelas Jiwo diamini Frenki.

Jiwo yang membawa pisau lipat milik Frenki kemudian menusuk korban berulang kali. Bukan hanya itu, Frenki pun turut memukul dan menusuk mengunakan pisau tersebut secara bergantian.

"Saya enggak tahu berapa kali menusuk. Setelah kejadian itu kita kunci dari luar mengunakan gembok dan pergi keluar Yogyakarta," ujar Jiwo.

Pembunuhan sadis tersebut terjadi di sebuah kios belakang Hotel Inna Garuda, Yogyakarta, pada 19 November lalu.(okz/ap)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda