Hatta Kalah, Kongres PAN Mendadak Sepi - AGUNG POST NEWS

13 Maret 2015

Hatta Kalah, Kongres PAN Mendadak Sepi



Bali, Agung Post
       Hatta Rajasa kalah, Kongres Partai Amanat Nasional (PAN) mendadak sepi. Para pendukung Hatta Rajasa memutuskan tak menghadiri hari-hari berikutnya Kongres PAN, pasca-diputuskan ‘Jagonya’ kalah perolehan suara dari Zulkifli Hasan yang terpilih sebagai Ketua Umum PAN untuk periode 2015-2020.
     Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pengurus Pusat (DPP) PAN, Yandri Susanto, mengklaim, Kongres PAN tetap berjalan meski tanpa dihadiri oleh para pendukung mantan Menteri Koordinator Perekonomian itu. "Tetap sah, karena sudah kita skors 10 menit, tapi mereka tetap tidak mau hadir," kata Yandri. Ia juga  membantah kabar yang menyebut ketidakhadiran pendukung Hatta di tengah Kongres karena dihalangi dirinya. "Kalau ada informasi begitu, itu fitnah. Saya yakin itu diembuskan oleh orang-orang tak bertanggungjawab," tegasnya.

      PAN, dinilai berada dalam posisi merugi besar setelah menggelar kongres IV di Bali. Pasalnya, walau berhasil mendapat Ketua Umum baru, Zulkifli Hasan, Partai yang lahir di era Reformasi ini justru kehilangan salah satu tokohnya,  Wakil Ketua Umum DPP Dradjad Wibowo. Pasca Kongres, Drajat memutuskan mengundurkan diri dari politik praktis dan kepartaian, dan menyatakan ingin menekuni profesinya sebagai ekonom. Ia juga menyatakan, sebenarnya sudah memiliki niat mundur sejak 2009 yaitu ketika sudah tidak bersedia maju lagi untuk dijadikan calon anggota legislatif di DPR. "Namun panggilan tugas kepartaian membuat saya ikut memimpin PAN. Terima kasih atas kerja sama dan persahabatan teman-teman semua selama ini," tutur Dradjad, kepada para wartawa.
     Sementara, politikus PAN sekaligus pengamat hukum, Andri W Kusuma, merasa prihatin dengan keputusan Dradjad yang mundur dari Partai berlambang Matahari tersebut. "Saya pribadi mengucapkan selamat kepada Bang Zul, semoga ke depan bisa membawa PAN ke arah lebih baik. Tetapi, saya prihatin dengan mundurnya Mas Dradjad. Ini kehilangan besar bagi PAN," ungkap Andri. Masih menurut Andri, PAN membutuhkan sosok berintegritas seperti Dradjad yang sudah teruji loyalitasnya ke garis Partai. Sekarang dengan Drajad berada di luar PAN, maka akan lebih bebas dalam berbagai hal, baik itu buah pikirannya atau pendapatnya sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat secara luas. "Paling rugi ya PAN. kehilangan kader terbaik," kata Andri yang mengaku banyak belajar politik dari Dradjad selama di PAN. Andri juga menyatakan akan mengikuti jejak Dradjad yang keluar dari PAN. "Pada kesempatan ini saya juga mengucapkan selamat tinggal kepada PAN. Semoga PAN lebih baik ke depannya," tegas Andri
     Terpisah, salah satu pendiri PAN, AM Fatwa, menghargai keputusan dua kader partai matahari terbit yang memilih mundur dari jabatannya pasca-Kongres IV di Bali. Kader yang menyatakan mundur itu adalah Drajad H Widodo, dan Ketua Fraksi PAN di DPR Tjatur Santo Edy yang tak lain adalah loyalis Hatta Rajasa. Anggota DPD asal DKI Jakarta itu menyebutkan, sudah saatnya Drajad kembali ke profesi lamanya sebagai seorang pengamat dan tenaga profesional. Untuk Tjatur, menurutnya, lebih baik mundur teratur dari jabatannya yang sekarang. "(Drajad) kembali terhormat karena kita butuhkan sebagai tenaga profesional. Kalau Tjatur saya kira cara berpolitik yang santun juga. Bahwa dia merasa lebih nyaman dengan kepemimpinan Hatta,” tukasnya, kepada wartawan.(red/ang)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda