SETIAP Musim hujan khususnya saat ada
musibah apapun yang melanda kepentingan umum atau hajat orang banyak. Disnilah
para meternya pribadi oknum berkompeten..akan terukur..menyangkut kecepatan ketangkasan
berpikir dalam mengambil langkah pelayanan, antisipasi ataupun cara mengatasi
permasalahan yang sedang timbul. Sehingga, publik atau masyarakat merasa
diayomi atau diperhatikan guna menambah tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
kinerja pemerintah. Kalau saja semua oknum pemerintah mulai dari paling bawah
Pemdes-Lurah-Camat-Dinas Instansi Terkait-Bupati-Gubernur para menteri terkait
dan termasuk Presiden sekalipun. Kalau cepat tanggap terhadap kemelut yang
terjadi di masyarakat buruk baiknya akan
cepat terendus. Hal ini bukan memayoritaskan oknum pemerintah karena banyak
juga oknum-oknum pemerintahan era presiden jokowi cepat tanggap terhadap
permasalahan yang timbul sewaktu-waktu. Tapi, masih banyak pula oknum-oknum
dinas instansi terkait yang belum bergerak cepat dalam mengatasi berbagai
permasalahan yang timbul dimasyarakat. Walaupun sebenarnya semua orang tau pemerintah
adalah manusia biasa juga. Tapi, paling tidak pribadi oknum pemerintah yang
terkait harus menyadari bahwa ini tugas negara /pemerintah sebagai pelayan kepentingan
umum masyarakat. Dan bila saja selalu beripikir setiap perbuatan untuk
meningkatkan amal ibadah Inshaa’Allah tidak akan ada hitung-hitungan serta pikiran
merasa terpaksa. Pelayanan yang ekstra itu seperti marak dinegeri kita sekarang
ini terutama dimusim hujan, masalah putusnya/ rusaknya jalan raya, longsor,
banjir, kebakaran, kayu roboh, semua ini menjadi treen keluhan masyarakat
secara meluas terhadap pelayanan pemerintah.Kalau setelah mendapat laporan
masyarakat melalui pemdes, camat, seputar jalan rusak disatu tempat. Oknum
Kepala
Dinas PU-Kabupaten/kota, Provinsi, (sesuai dengan rananya) termasuk bupati, gubernur
sesegera mungkin menurunkan alat besar sekedar meratakan lobang dan menyisikan
lumpur. Mungkin cemooh masyarakat tidak akan berkepanjangan, karena beban
kesengsaraan akibat jalan rusak cepat teratasi. Demikian juga kalau terjadi
musibah banjir atau kebakaran, Dinas Sosial segera turun memberikan bantuan
sesuai dana tersedia. Termasuk masalah PLN, pimpinan hingga petugas lapangan segera
turun mencari-memperbaiki akar masalah mengapa listerik padam?. Demikian juga
pihak instansi pengawas keuangan negara jangan pula serta merta suka main
panggil-panggilan dengan dalih dugaan korupsi atau hanya keterlambatan atau
kekeliruan sedikit saja masalah administrasi langsung main panggil dan bila perlu
mengancam ”proses” penulis ada koq datanya. Artinya, semua pihak bekerja sesuai
prosedur tapi cepat tangggap terhadap permasalahan yang timbul, yang artinya
pula jangan sampai terjadi, biaya penyelesaian masalah jadi masalah, karena dikorupsikan.
Karena itulah bentuk tanggungjawab sebagai petugas pemerintah yang di gaji oleh
keuangan negara/rakyat. Tidak perlu banyak dicontohkan karena masing-masing
pihak berkompeten pasti sudah tahu karena ada (SOPnya). Artinya, tergantung
dari tingkat kepribadian masing-masing oknum mau atau tidak bergerak cepat
melayani atau mengatasi masalah. Dan kepada pihak pemerintah secara keseluruhan
janganlah gara-gara birokratisasi kecepatan pelayanan penyelesaian masalah
terhambat. Inshaa’Allah dalam waktu dekat penulis akan menyurati Presiden dan
DPRRI agar birokratisasi disederhanakan, yang penting pekerjaan ada bukti
sesuai program tidak perluberbelit-belit banyak pembubuh tanda-tangan dalam sebuah proyek yang justru memberi peluang minta fee dan memperpanjang waktu....salam mesra untuk NKRI kita jaya sepanjang masa. Ditulis oleh; hmsyarifuddinbasrie, s.i.kom pemimpin umum / Pemred SK Agung Post dan Pengurus PWI Sumsel.