WAKIL
Gubernur (Wagub) Sumsel, H. Ishak Mekki menyampaikan sikapnya atas masih
resahnya masyarakat atas masih maraknya angkutan batubara yang melintas di
jalan raya dan berakibat macetnya arus lalu lintas. Wagub Ishak memilih mencari
solusi terbaik atas apa yang dikeluhkan warga tersebut.
Menurut Ishak, menghadapi persoalan angkutan batubara ini
baik pemerintah maupun masyarakat harus bijak. Di sisi lain apa yang
dieksploitasi oleh perusahaan dalam bentuk batubara tersebut memang harus
dimanfaatkan sebesar-besarnya, karena ini merupakan kekayaan alam yang memang
untuk kesejahteraan. Namun dampaknya yang sangat meresahkan bagi masyarakat
harus dihentikan yakni harus dicari jalan ke luarnya (solusi).
Wagub lebih memilih mencarikan jalan ke luar yang winwin solution seperti menambah jalur
kereta api yang memang khusus untuk angkutan batubara seperti yang selama ini
digunakan oleh PT Bukit Asam. Selain itu, angkutan sungai dari dan ke tujuan
juga merupakan alternatif yang paling baik, kata Ishak menjawab wartawan di
Muaraenim Rabu lalu.
“Ada sejumlah sungai yang dapat dimanfaatkan untuk angkutan
batubara tersebut dengan menggunakan tongkang atau tugboat, yang ujungnya ke
dermaga induk di sungai Musi, misalnya,” kata mantan Bupati OKI dua periode ini
optimis.
Kepada pihak perusahaan, dia mengimbau harus memikirkan
pengguna jalan lainnya jika melintas di jalan raya, seperti jarak antarangkutan
yang jangan terlalu berdekatan sehingga tidak mengakibatkan iring-iringan (konvoi)
truk yang memacetkan karena pengemudi lain tidak dapat menyalib atau mendahului
truk-truk bahkan iring-iringan tersebut dapat menimbulkan korban.
“Ini perlu diperhatikan oleh pihak perusahaan,” tegasnya
sambil menambahkan, selain jarak iring-iringan juga jadwal angkutan yang memang
harus diperhatikan, yaitu jangan di jam-jam sibuk jalan raya. Selain itu,
lanjutnya, dikeluarkannya surat edaran Gubernur Sumsel per-Januari 2013 lalu juga
harus diperhatikan oleh pengusaha batubara.(her-"ap-news")