WAKILGubernur (Wagub) Sumsel, H. Ishak Mekki meminta kepada
Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumsel melalui dinas terkaitnya agar menertibkan
keberadaan warung ‘esek-esek’ yang marak di sepanjang jalan lintas timur menuju
Provinsi Lampung. Keberadaan warung tersebut menurut Wagub berdasarkan laporan
masyarakat telah membuat resah penduduk sekitar terutama dalam menghadapi
datangnya bulan suci Ramadhan tahun ini. Wagub meminta kepada Pemkab/kota
masing-masing terutama instansi terkaitnya, Satpol PP untuk turun ke lapangan
guna menertibkan warung-warung itu. “Apalagi saat ini kita tengah bersiap menghadapi
masuknya bulan suci Ramadhan,” kata Ishak kepada awak media di Muararupit,
Musirawas Utara selepas pembukaan sosialisasi Pencegahan Tindak Pidana
Perdagangan Orang, Kamis lalu. Mantan Bupati OKI dua periode ini menegaskan, para aparat
terkait agar lebih intensif lagi dalam mengawasi keberadaan warung dan kafe ‘remang-remang’
ini. Satpol PP selaku garda terdepan penegak Perda harus lebih proaktif, jangan
hanya menunggu laporan masyarakat. Karena biasanya warung dan kafe maksiat itu
kembali beroperasi tak lama setelah ditertibkan. “Ini harus ditertibkan, jangan
sampai meresahkan, apalagi sampai ada aduan dari masyarakat terlebih dahulu,
baru ada aksi. Harus diubah, harus proaktif karena daerah yang ditempati warung
maksiat itu banyak terdapat anak-anak,” tegas Wagub. Ia mengaku, keberadaan
tempat maksiat yang juga menjual beragam minuman keras (miras) ini tidak
sepantasnya berada di daerah kita – seperti di sejumlah kawasan sepanjang jalur
lintas di OKI, OI konon di kawasan Mura, Muratara ini dan kawasan-kawasan
lainnya yang rawan warung ‘remang-remang’ tersebut. “Kalau bisa, tidak ada sama sekali
warung-warung demikian. Karena keberadaanya lebih banyak membawa mudhorat
daripada manfaat, apalagi lokasi warung ‘remang-remang’ alias ‘esek-esek’ ini
berada di dekat perkampungan masyarakat,” pungkasnya. (her-“ap-news”