PU AgungPost Silatuhrahmi Pd Pelanggannya Sekaligus Beri Pembekalan Peranan Pers - AGUNG POST NEWS

01 Juni 2017

PU AgungPost Silatuhrahmi Pd Pelanggannya Sekaligus Beri Pembekalan Peranan Pers




foto bersama Kacabdin dan Ka SDN Kecamatan Lubuk Keliat
 SETELAH silatuhrahmi dengan jajaran pedidik kalangan  Sekolah Dasar  Negeri/ Swasta  dibeberapa kecamatan, kabupaten Ogan Ilir, belum lama ini, Rabu, (31-5) kemarin, Pimpinan Umum (PU)  Agung Post Grup, hmsyarifuddinbasrie,s.i.kom, bersama Pimpinan Umum Majalah Islam Anuegerah, Ny Herlina Amd,  kembali mengadakan silatuhrahmi dengan pelanggan dijajaran pendidik Sekolah Dasar Negeri / Swasta  (SDN/Swasta) di Kecamatan Lubuk Keliat, Ogan Ilir,  bertempat di SDN Nomor. 2  Betung.
Bersama Kacabdin dan Ka SDN Kec Tanjung Batu
Kesempatan silatuhrami itu, sekaligus memberikan pembekalan seputar peranan wartawan, dan media massa ditengah masyarakat dan pemerintah dalam meningkatkan pembangunan. Menurut  hmsyarifuddinbasrie,  wartawan yang baik dalam  tugasnya selalu berpegang pada undang-undang (UU) Nomror. 40 Tahun 1999 plus kode etik wartawan yang salah satu vointnya harus menjalin kemitraan dengan pemerintah, untuk kelengkapan identitas diri mereka dianjurkan menjadi anggota salah satu dari  tiga organisasi wartawan resmi  yang diakui dewan pers seperi, AJI, IJTI dan PWI, dan mengikuti peraturan dewan pers bahwa wartawan harus ikut  uji kopetensi (UKW), bila mereka lulus  diberikan  katu warna biru untuk watawan madya, dan kartu warna kuning untuk wartawan utama. Peran dari kartu UKW madya warna biru adalah untuk salah satu indentitas para wartawan dalam tugas kesehariannya,  sedangkan pemegang kartu UKW  utama warna kuning bisa menjadi persyaratan memegang  jabatan di berbagai media mulai dari  level redaktur/pemred/  Pemimpin Umum.            
Sedangkan di Surat kabar Agung Post grup, setiap calon wartawan (pemula) harus melalui seleksi dan magang selama tiga sampai enam  bulan sebagai masa proses pembelajaran, dan selama itu pula mereka hanya diberi tugas  mengikuti  seniornya sebagai pembimbing.
Foto Bersama Kacabdin dan Ka SDN kec Payaraman
Biasanya, banyak yang berhasil. Tapi, tidak sedikit pula yang menghilang tanpa jejak dan digugurkan karena tidak sanggup menjalankan tugas yang diberikan. Dan lanjut, hmsyarifuddin, bertugas sebagai wartawan memang berat tapi mengasikan kalau betul-betul ditekuni dan dijalani secara profesional. Namun, ironisnya banyak juga oknum yang hanya ingin pegang kartu  pers doang, dan malas belajar sehingga pada gilirannya mereka akan terseleksi oleh kamajuan zaman. Tapi, bagi yang betul-betul propfesional biasanya sampai akhir hayatnya masih tetap produktif menulis dengan kajian-kajian yang bisa dipedomani oleh pembacanya, tutur  Haji Syarifuddin yang akrap disapa sahabat dan krabatnya pak haji. Saat ditanya seorang peserta pembekalan tentang bagaimana menghadapi kehadiran wartawan dan menangkal pemberitaan miring, dengan tegas Pak haji mengatakan, hadapi saja dan tanyakan identitasnya karena menerima orang yang ingin bertemu merupakan amal ibadah juga. Namun, kalau merasa tidak meyakini apalagi sudah meminta keterangan bermacam-macam  dengan embel-embel duit sambil mengintimidasi pula, itu hak nara sumber untuk menolak mereka.Tapi, yakinlah, terang h syarifuddin,  wartawan yang baik dan profesional apalagi mereka sudah punya tiga kartu ( Kartu Pers dari media tempatnya bekerja, kartu Tanda anggota salah Satu Oragnisasi misalnya PWI, dan Kartu tanda luus UKW dari dewan pers,)  mereka akan menyadari tugasnya untuk bertindak lebih  baik agar menjadi contoh pendata dan pengumpul informasi yang baik dan handal. Namun, kalau kita tidak merasa senang  karena beritanya tidak sesuai dengan fakta dan membuat-buat saja..yaaa laporkan dan  tuntut secara hukum. Tapi, sebaiknya gunakan hak jawab dululah, karena wartawan itu adalah manusia biasa, dan siapapun bisa salah dan keliru, cetus Pak h syarifuddin sambil mengakhir pembekalan karena waktunya terbatas. (lin/ap).    




Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda