SEMANAGAT kemerdekaan semestinya ditanamkan
dalam lubuk hati yang paling dalam oleh semua golongan dan individu, sehingga
pernik yang mengatakan mengambil kesempatan dalam kesempitan pudar dimata
masyarakat. Karena secara kasat mata era reformasi ini sudah banyak melahirkan
ide-ide yang moderen yang semestinya disikapi untuk berbuat lebih baik demi
kemajuan dan perkembangan berbangsa dan bernegara yang diciptakan Allah swt
melalui pola berpikir yang mengiringi kemajuan zaman. Namun, kenyataannya
reformasi kita kebablasan yang artinya banyak orang berpikir termasuk golongan oknum
pejabat masih banyak yang suka mengambil kesempatan dalam kesempatan dirana
yang sebenarnya sempit untuk memperkaya diri sehingga mengenyampingkan
kepentingan umum. Maka itu, tak pelak juga banyak oknum-oknum pejabat mulai
dari pajabat kelas tri hingga pejabat kelas kakap masuk buih, karena balas
dendam yang dalam arti bukan penegakan hukum yang sebenarnya. Yang artinya pula
mereka dihukum karena orang-orang yang belum ada kesempatan mendapat jatah rezeki legal dari ilegal. Buktinya banyak yang sebelumnya, berkoar-koar
dan mengatakan hukum berat pelaku pungli dan hukum mati koruptor. Tapi, pas
mereka masuk dalam rana kesempatan berbuat legal tak legal terhadap cara
mendapatkan uang mereka ikut terpana dan lupa daratan yang akhirnya
perbuatannya tak jauh beda dari koruptor sebelumnya yang mereka tuduh.
Ironisnya, sejak berganti-gantinya pemimpin negara dan daerah oknum-oknum
penegak hukum sering menjadikan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) para pejabat yang
korupsi ditingkat daerah sehingga perbuatan pungli merajalela, lebih ironis
lagi ada oknum penegak hukum yang suka main panggil terhadap pejabat (pemerintah
bahkan ada ketua organisasi..red) yang belum tentu terindikasi kasih korupsi
tapi mereka tahu kalau si pejabat bersangkutan mengelolah uang negara seperti
misalnya kepala desa atau skpd mereka dipanggil dan diajak bernego (red..ada
yang melapor pada penulis mintajatah uang keamanan). Sehingga, mentalitas oknum penyidik seperti ini
menjadi gembong koruptor kelas tri di berbagai daerah, entah siapa yang bisa
atau berani memberantasnya karena tatanan negara kita sekarang ini tak ubahnya
bagaikan jeruk makan jeruk. Sementara, lembaga-lembaga lain yang dianggap
berani memberantas itu terganjal karena kewenangan padahal bila mereka
diberi wewenang untuk terlibat dalam pengawasan diyakini kesewenang-wenangan
oknum-oknum di institusi itu bisa diberantas. Selamat Ulang Tahun Kemerdekaan
RI ke-72 tahun 2017 semoga semangat kemerdekaan untuk kejayaan bangsa negara
dan kesejahteraan rakyat secara merata dapat merubah pola pikir oknum-oknum
penegak hukum yang selalu berpikiran kotor dan suka melegalkan pekerjaannya demi mendapatkan uang
dari pekerjaannya yang tak sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya...sekali
merdeka tetap merdeka nkri harga mati.******
Home
BERITA UTAMA
SUMSEL
Selamat HUTRI Ke 72 Sekali Merdeka Tetap Merdeka =MAJU TAK GENTAR MARI BERBUAT YANG BENAR=