Seminar Media Gathering SKK Migas Belitung Sukses Persediaan Migas Cukup 11 Tahun Kedepan - AGUNG POST NEWS

09 September 2017

Seminar Media Gathering SKK Migas Belitung Sukses Persediaan Migas Cukup 11 Tahun Kedepan



       



SEMINAR Media Gathering SKK Migas 2017 di Tanjung Pandan, Belitung, Provinsi Babel, berlangsung sukses karena beda dengan kegiatan SKK Migas sebelumnya yang masih terkesan setengah hati dalam pematerian. Namun, seminar media gathering  yang berlangsung,  tanggal. 29-30-31 di BW Suite Hotel Tanjung  Pandan, Belitung kali ini, bukan saja karena keterbukaan para nara sumber dari Pertamina dan SKK Migas dengan pemaparan materi terkait  industri migas hulu-hilir dan penjarahan migas secara jelas dan gamblang. Tapi,  sesi tanya jawab sangat  terbuka dengan ruang waktu cukup panjang. Sehingga,  wajar saja kalau rangkuman hasil seminar itu akan menjadi masukan dalam mengatasi krisis migas dimasa datang, demikan HM SyarifuddinBasrie, S.I.Kom saat ditanya “AgungPost/ap-news” di akhir kegiatan seminar kala itu.
Saat itu juga terungkap bahwa cadangan migas kita hanya sampai  11 tahun kedepan, dan hingga saat ini belum tahu bagaimana pemerintah menyikapi setelah kurun waktu yang singkat itu berakhir.
Tiga nara sumber memaparkan materinya masing-masing seperti, Api Darwis  utusan dari Pertamina dengan judul materinya “Kegiatan Operasi Hulu Minyak Gas Bumi” dikesempatan itu, Api, menyampaikan seputar pengelolaan migas dari penyaluran hingga masalah pemasaran serta keselamatan kerja (Safety) dan Corporate Social Responsibility  menyangkut program bedah rumah 2016-2017. Selain itu Api, menjelaskan bahwa PT Pertamina  Persero sesuai UU 22/2001 mempunyai struktur sebagai berikut; Pertamina EP, Pertamina Hulu Energi, Pertamina EP Cepu, Pertamina Geothermal Energi,  Pertamina Drilling Services Indonesia, dan Pertamina Internasional EP. Masih katanya, Usaha Minyak dan Gas Bumi  terbagi dua klasifikasi kegiatan usaha seperti; Kegiatan Usaha Hulu meliputi Ekplorasi hingga ke Ekploitasi. Dan Satunya lagi kegiatan Usaha Hilir meliputi Pengolahan, Pengangkutan, Penyimpanan, dan Niaga.  
Sedangkan nara sumber kedua yaitu; Sigit  dari Pertamina yang memaparkan materinya “Kegiatan Industri Hulu Migas di Indonesia” menerang seputar sejarah Industry Migas di Indonesia, karakteristik industri migas menyangkut,  Energi Tidak Terbarukan, Resiko Tinggi ???, Tehnologi Tinggi, dan Biaya Tinggi. Keseimbangan  Dalam Industri Migas terkait SKK Migas meliputi, Resources (Geology Concept) berkaitan dengan Fiscal Regime menyangkut Market dan Regulasi dan bagian-bagianya. Dan juga ada Contry  berkaitan dengan Fairnes dalam hubungan Investor dan Local People. Selian itu juga masalah “Tahapan  Kegiatan Usaha Hulu Migas dari Ekplorasi ke Produksi dengan rentang waktu puluhan tahun...red. Selain itu beberapa hal juga termasuk masalah safety dan scurity juga dipaparkan Sigit.
Nara sumber ketiga Haswanto dari SKK Migas banyak menyoroti  seputar penjarahan di lahan pengeboran dan  penyadapan dengan melobangi pipa saluran migas, walaupun sudah berlapis tenaga keamanan namun penjarahan tetap saja berlangsung. Terkait materi, Haswanto ini, cukup banyak mendapat umpan balik  dari para peserta yang terdiri dari  51 jurnalist  utusan dari 51 media elektronik, media online, dan media cetak yang di undang. Pada sesi terakhir ada pelatihan jurnalist yang diperuntukkan bagi karyawan SKK Migas diramaikan oleh peserta dari 51 media dengan tutor Firdaus Komar dari Surat Kabar Harian Berita Pagi Sumsel. (tim/ap).

 



Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda