Bupati Ogan Ilir HM Ilyas Panji ALam : Jika Ingin Membangun Peradaban Bangunlah Pendidikan - AGUNG POST NEWS

12 November 2017

Bupati Ogan Ilir HM Ilyas Panji ALam : Jika Ingin Membangun Peradaban Bangunlah Pendidikan


KESERIUSAN  Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir dalam menggagas program satu desa satu madrasah tampaknya bukan hanya sekedar wancana lagi, bahkan telah berkomitmet program ini  harus segera direalisasikan. Seluruh proses perencanaan terkait program ini termasuk masalah anggaran sudah dikaji secara matang dan final, demikikan Bupati Ogan Ilir, H Ilyas Panji Alam, ketika memberi sambutan peletakan batu pertama pembangunan Madrasah ibtidaiyah di desa Srikembang, Kecamatan Muarakuang, selasa, belum lama ini.
Dan lanjut Bupati, terkait masalah program satu desa satu Madrasah ini agar pelaksanaannya berjalan dengan baik maka kita menghimbau  pada dinas dan instansi terkait untuk sungguh-sungguh dan supaya melibatkan secara langsung seluruh elemen masyarakat untuk berpastisipasi mengawal dan ikut  menyukseskan program ini.
Dan katanya meneruskan, Ini Program jangka panjang sekaligus investasi buat regenerasi anak-anak kita kedepan, sehingga anak-anak kabupaten Ogan Ilir mejadi soleh dan soleha, berakhlakul karimah, cerdas secara intelektual maupun spiritual. Kita tidak mau lagi mendengar ada anak-anak di Ogan Ilir tidak bisa membaca Alquran, tidak bisa berwudhu dan tidak bisa sholat. Bahkan yang jauh lebih besar lagi, kita tidak ingin anak-anak di Ogan Ilir menjadi generasi  pecandu narkoba, generasi pemabuk, generasi kriminal, tegas HM Ilyas seraya mengakhiri sambutannya yang sambut  gemuruh tepuk tangan pertanda antusias masyarakat. Untuk tahun 2018 fohus program satu desa satu madrasah adalah pada usia pendidikan dasar / SD yaitu satu desa satu madrasah Diniyah. InsyaAllah kedepan bisa dilanjutkan untuk jenjang pendidikan SMP dan SMA. Sehingga bisa sesuai target kita bahwa setiap peserta didik mempunyai kesempatan yang sama dalam belajar agama islam disetiap jenjang pendidikan umum.  Dan juga pak bupati menegaskan bahwa “ jika ingin membangun peradaban, maka bangunlah pendidika,.” tutup pak bupati ketika disela-sela waktu wawancara.
Ketua Tim Program Penguatan Pendidikan Karakter Ogan Ilir (PPK), Marwansyah Al-Fatih, saat dikonfirmasi mengatakan, Program satu desa satu Madrasah ini dimulai dari kekhawatiran yang mendalam Pak Bupati, HM Ilyas Panji Alam, dan Pak Wahyudi selaku Ketua Karang Taruna kabupaten Ogan ilir, terhadap ancaman moral akhlak generasi muda terkini  terkait kemajuan zaman yang dilumuri oleh berbagai hal mulai dari narkoba, jaringan dunia maya yang sulit dibendung sehingga berbagai informasi tayang dengan bebas melalui media social, cetus Marwansyah Al-Fatih

Masih menurutnya, adanya perkembangan kejolak social tersebut, selaku Ketua KT OI, Pak Wahyudi, membentuk  tim work untuk melakukan kajian. Sehingga saya sebagai Wakil Ketua I yang membidangi Pendidikan dan Pengkaderan dan bendahara umum karang taruna OI Jialyka Maharani, kata Marwansyah Al-Fatih,membuat rumusan untuk  membantu mewujudkan niat baik dan tulus Pak  Bupati  agar program satu desa satu Madrasah bisa masuk lewat program nasional penguatan pendidikan karakter (PPK). Langkah awalnya dimulai dari pendidikan dasar anak usia SD yaitu dengan mengikhtiarkan satu desa satu Madrasah Diniyah. Ini Insyaa’Allah merupakan solusi alternatif terhadap persoalan minimnya waktu dan materi pendidikan agama yang diajarkan di sekolah-sekolah umum, ungkap Marwansyah Al-Fatih. Dan katanya meneruskan, pendidikan umum dan pendidikan agama kedua-duanya sama-sama pentingnya.
Oleh karena itu jangan sampai ada kesenjangan dan ketimpangan yang begitu jauh terhadap anak-anak kita dalam memperoleh pendidikan baik umum maupun agama maka tambahan belajar dimadrasah menjadi solusi yang sangat tepat. Diakhir penjelasannya,  Marwansyah Al-Fatih, menyampaikan program Madrasah Diniyah ini sudah sinkron dan sejalan dengan program pemerintahan pusat khususnya program penguatan pendidikan karakter yang digagas oleh Kemendikbud. Seperti disampaikan  secara jelas dan gamblang oleh Mendikbud, Muhajir Efendi, beberapa waktu lalu saat kunjungan di Ogan Ilir, Mendikbud saat itu juga mengatakan, terangnya mengulang, “tidak ada full day school” Justru yang ada kemendikbud akan besinergi dengan sistem madrasah diniyah, ujar nya yang juga dipercayai sebagai Ketua tim pelaksana program satu desa satu  Madrasah, tandasnya. Ketua Karang Taruna Ogan Ilir, Wahyudi Maruwan, saat dihubungi via selulernya, menegaskan dan mengakui kalau program satu desa satu Madrasah merupakan, program super dan spektakuler  yang harus didukung  dan disukseskan oleh semua pihak. Sebab, kata Wahyudi yang juga Wakil Ketua DPRD Ogan Ilir,  fenomena penyakit sosial yang meresahkan kita, di Ogan Ilir tiga tahun terakhir ini cukup marak dengan peredaran narkoba yang sebagian besar sasaran korbannya  anak-anak. Nah dengan program Madrasah ini setidaknya pemerintah sudah melakukan dua hal yaitu pencegahan karena pengalihan tambahan waktu belajar di sore hari dan yang kedua pendidikan dan pembinaan, cetus Wahyudi seraya menutup keterangannya. Untuk mencari tahu bagaimana dengan kurikulum Satu Desa Satu
Madrasah, didapat keterangan dari Kabid Dakwah MUI Ogan Ilir, Nurhasan, menurutnya lembaga pendidikan yang menjadi salah satu program unggulan Bupati Ogan Ilir, H Ilyas Pani Alam, harus didukung kesuksasannya, namun katanya kurikulumnya ditawarkan seperti ini,  1. Mengikuti kurikulum yg sdh ada pada standar Kemenag tp disesuaikan dengan kafasitas kemampuan guru yg ada, 2. Harus Mengkolaborasikannya dengan muatan lokal, seni dan budaya keislaman. 3. Memfokuskan kepada guru kelas. 4. Lebih banyak praktek dibanding teori. 5. Tujuannya menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada santri sejak dini. Tapi ukan berarti memaksakann mereka menjadi ahli agama, ungkap Nursahan singkat. (tim-“ap-news/ang/ap).

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda