PEMERINTAH Kabupaten Ogan Komering Ilir bersama Komisi Pemilihan
Umum (KPU) Ogan Komering Ilir, siap menyelenggarakan Pilkada serentak 2018 yang
aman, tertib, damai dan berkualitas. Upaya ini dilakukan dengan memantapkan
koordinasi pada semua lini baik pihak penyelenggara dan pengamanan. "Amanat undang-undang agar daerah mendukung penyelenggaraan
pilkada. Untuk itu, segala persiapan kita matangkan termasuk dukungan semua
pihak agar pelaksanaan Pilkada serentak 2018 dan berjalan aman, tertib, damai
dan berkualitas," kata Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE pada
Rakor persiapan Pilkada di Ruang Rapat Bende Seguguk I, Senin, (201117) kemarin.
Iskandar menekankan pentingnya mendeteksi potensi gangguan sekecil
apa pun dan segera menyelesaikannya terkait dengan akan digelarnya pemilihan
kepala daerah serentak. Isu kecil tidak boleh dibiarkan berkembang menjadi
besar. Karena itu, Iskandar meminta segala persiapan
dari sisi pemerintah daerah sudah disiapkan “Termasuk pendanaan, sudah kita
tuntaskan” Ungkapnya. Untuk penyelenggaraan Pilkada serentak 2018
Pemkab OKI sudah mengalokasikan anggaran mencapai 90 Milyar rupiah diantaranya
untuk penyelenggara pemilu dan Panwaslu yang sudah dilakukan NPHD dan untuk
Pengamanan di tahun 2018. "Sesuai dengan progress (persiapan
Pilkada), termasuk juga keuangan. Dari 90 Milyar Rupiah tadi ada memang pos-pos
buat Panwaslu, KPU dan juga Polres dan Kodim. Mudah mudahan tidak masalah” Kata
Iskandar. Selaku petahana yang mencalonkan diri kembali di
Pilkada mendatang Iskandar juga menekankan netralitas ASN “Netralitas ASN harga mati. Saya minta ASN Jangan terkontaminasi
dengan politik praktis. Kalau sayang dengan saya aparatur agar tidak melakukan
tindakan yang merugikan petahana. Dukung petahana saja ASN terancam apalagi
dukung calon lain” seloroh Iskandar.
Ketua KPU OKI, Dedy Irawan, S. Ip mengatakan tahapan Pilkada
serentak 2018 sudah dimulai sejak September 2017 yaitu penjaringan. Kemudian
penetapan data pemilih sementara dan data pemilih tetap pada bulan November,
dan pendaftaran calon perorangan di bulan Desember, lalu awal 2018 dilanjutkan
pendaftaran calon partai politik. "Pilkada sekarang
berbeda dengan pilkada dulu, salah satunya soal kampanye banyak batasan-batasan
dan semuanya sudah diatur KPU," kata Dedy. Dedy juga menjelaskan
bahwa pelaksanaan pilkada juga tidak seramai dulu lagi terutama dari sisi
kampanye. Alat peraga kampanye sudah diatur sehingga tidak akan ada lagi
atribut yang bertebaran di pinggir jalan atau sudut-sudut kota. "Dulu banyak pelanggaran terutama dari atribut kampanye,
pemberitaan jadi ramai dengan pelanggaran yang dilakukan pasangan calon. Tetapi
tahun depan dengan aturan yang ada, kemungkinan pelanggaran akan semakin
kecil," kata Dedy. Sementara itu Kapolres OKI, AKB. Ade Harianto, SH, MH
memaparkan kesiapan jajarannya dalam menghadapi Pilkada dari gangguan Kamtibmas
menjelang Pilkda ini.
"Ada atau tidak ada ancaman, kita tetap antisipasi. Informasi
ancaman ada, jika memang ada akan diselesaikan melalui jalur hukum," ujar
Ade Harianto.
Ia menegaskan sinergitas pihak aparat keamanan dan juga seluruh
komponen masyarakat untuk memastikan proses pemungutan suara berjalan aman
sangat penting. Sementara itu, Dandim 0402 OKI Letkol. Inf.
Seprianizar, S. Sos mengatakan TNI akan mendukung Polri berapapun demi menjaga
OKI tetap aman, Ia juga menegaskan netralitas TNI dalam proses
pilkada dan meminta agar personelnya untuk disiplin mengikuti komando di
lapangan agar pelaksanaan pengamanan proses demokrasi ini dapat berjalan
efektif dan efisien. "Saya dukung Kapolres. Tingkatkan
kepedulian agar dapat mengantisipasi kondisi yang terjadi di lapangan, hindari
kelalaian karena jika itu terjadi semua upaya pengamanan akan sia-sia,"
ujar dia. Tindaklanjut dari rakor ini akan dilaksanakan
rakor tingkat bawah hingga kecamatan dalam mendukung kesuksesan penyelenggaraan
Pilkada serentak. (kir okim-“ap-news”).