SANTAI.
Suasana santai di pertemuan Wagub Sumsel, H. Ishak Mekki dengan para Pemimpin
Redaksi (Pemred) Media Massa Palembang yang berlangsung, Minggu malam beberapa
waktu lalu.
MENDENGAR kata wartawan, maka yang
terbayang adalah sosok pekerja keras, tanpa batasan waktu, idealisme dan
intelektual. Lalu, bagaimana pula dengan para pemimpin para wartawan itu ya?
Tentu saja yang terbayang adalah tokoh seperti Muchtar Lubis, Adam Malik,
Rosihan Anwar, Syofjan Lubis, atau yang lagi ngetop saat ini adalah Karni
Ilyas.
Namun apa pun yang terbayang di
pikiran kita tentang mereka itu terasa kontras manakala pada Minggu malam
beberapa waktu lalu ikut nimbrung dalam cengkerama mereka – para Pemimpin
Redaksi (Pemred) – dengan Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel, H. Ishak Mekki.
Tak ada sedikit pun kekakuan di
antara mereka dengan sosok orang nomor dua di Sumsel itu, bahkan yang terjadi
sebaliknya, cair dan mesra. Ada nyanyi-nyanyi yang dilantunkan di arena
tersebut, ada pula joke-joke segar yang meluncur baik dari para Pemred
maupun dari Wagub.
Di kesempatan itu, Wagub yang juga
salah seorang Calon Gubernur (Cagub) Sumsel itu diberi kesempatan oleh MC acara
untuk bercerita tentang banyak hal, mulai dari riwayat pekerjaannya hingga
kesiapannya sebagai kandidat yang bakal bertarung di kompetisi pemilihan
gubernur (Pilgub) Sumsel 2018.
Ishak pun tak sungkan menuturkan
kisahnya hingga latar belakang kesiapannya mencalonkan diri sebagai Cagub
Sumsel. “Mencalonkan diri sebagai Cagub itu bukan sekedar mencoba-coba, tapi
butuh keseriusan dan kesiapan dalam banyak hal,” kata Ishak Mekki mengawali
kisahnya malam itu.
Banyak variabel yang dibutuhkan dalam
kesiapan itu, lanjutnya. Di antaranya, adalah elektabilitas yang terukur
berdasarkan survei.
Ishak mengenang pada tahun 2013 lalu,
di saat dia masih menjabat sebagai Bupati OKI untuk periode kedua. Pada Pilgub
2013, dia mencoba ambil bagian karena sebelumnya sambil memimpin OKI sembari
pula bersosialisasi.
Namun apa yang terjadi, sosialisasi
sudah dilakukan, hasilnya belum memuaskan. Nilai surveinya hanya berkisaran di
angka 10-an persen saja. Keputusan mundur dari bursa pencalonan pun dia ambil
meski mengecewakan banyak pendukungnya.
Tidak dikisahkannya terlalu detil
mengenai sikapnya tersebut, namun akhirnya dia menjadi pasangan Cagub Alex
Noerdin dan memenangkan pertarungan melawan beberapa rivalnya. Jadilah dia
Wagub mendampingi Gubernur Alex Noerdin untuk periode 2013 - 2018.
Kini hampir lima tahun perjalanannya
menjadi Wagub. Sudah banyak pula pelajaran yang dia peroleh dari sang atasan,
gubernur. Sudah banyak pula perjalanan yang dia lakukan baik sebagai Wagub
maupun sebagai pejabat yang mewakili gubernur.
“Andai pak Alex masih boleh
mencalonkan diri sebagai Gubernur untuk periode ketiga, tentu saja saya masih
ingin bersamanya sebagai Wagub. Namun karena aturan yang membatasi maka pak
Alex tak bisa mencalonkan diri lagi karena sudah dua periode,” ungkap Ishak
Mekki yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel ini disambut tawa dan tepuk
tangan para Pemred.
Menurutnya, dia sudah banyak belajar
dan mengetahui dari apa yang telah dilakukan maupun yang masih ingin
dilaksanakan oleh Gubernur Alex Noerdin ke depan. Dia juga sudah banyak
mendengar dan menyaksikan apa yang terjadi dengan masyarakatnya, karena di
setiap kunjungannya dia selalu menyaksikan dan mau mendengar apa yang menjadi
keluhan masyarakat.
Tentu saja semua ini menjadi bahan
masukan baginya sebagai pendamping gubernur maupun sebagai kandidat yang mengusung
kepedulian dan memberi solusi bagi rakyat Sumsel.
“Ibarat mobil penumpang, saya sudah
hampir lima tahun menjadi kenek (kernet/kondektur), tentu saja saya
sudah mahir menjalankan mobil tersebut, karena selama menjadi kenek saya banyak
belajar dari sang ‘sopir’, insya Allah tidak bakalan menabrak sana sini,”
seloroh mantan Bupati OKI dua periode ini.
Banyak pertanyaan yang dilontarkan
oleh para Pemred kepada Ishak Mekki dalam pertemuan itu, mulai dari visi misi,
program kerja jika kelak dia terpilih, namun yang paling berkembang dan
berulang-ulang adalah pertanyaan tentang siapa bakal calon Wagub yang dia
usung.
Karena tak mendapat jawaban yang
memuaskan, para Pemred mengulang lagi pertanyaan dengan meminta Ishak Mekki
menyebut initial sampai kepada kriteria, apakah dari partai, profesional
ataukah dari kalangan birokrat dan sebagainya. Dicecar demikian, Ishak masih
bergeming dan dengan diplomatis menjawab, “nantilah, jika sudah ada kepastian
tentang siapa calon pendampingnya, saya akan undang teman-teman yang ada di
sini”.
Meski demikian, suasana tetap saja
romantik dan harmonis hingga menjelang larut malam. Foto bersama dan
selfi-selfian pun berlangsung sebagai akhir dari kemesraan tersebut. (her-"ap-news).