Dongkrak PAD Pemkab Pali Tanam Kedelai - AGUNG POST NEWS

29 Januari 2018

Dongkrak PAD Pemkab Pali Tanam Kedelai





 PEMERINTAH  Daerah Kabupaten PALI, Sumatera Selatan, melalui Dinas Pertanian setempat ditahun 2018 ini, targetkan tanaman kedelai dan jagung seluas 500 Hektare, dengan tujuan selain untuk mendongkrak perekonomian masyarakat di Bumi Serepat Serasan juga merupakan bagian dari program upaya khusus (upsus) swasembada padi, jagung dan kedelai (pajale) dari dirjen kementerian pertanian.
Rencananya lahan pertanian tersebut Pemerintah kabupaten PALI akan memanfaatkan lahan bekas perkebunan yang dahulunya pernah dikelola oleh pihak perusahaan namun kini tidak produktif lagi, salah satunya lokasi pertaniannya yang bakal dibuka yakni diwilayah Desa Sungai Baung dan Sungai Limpah, kecamatan Talang Ubi. hal ini dilakukan Pemkab PALI guna mengurangi ketergantungan impor jagung kedelai secara bertahap " Lahannya sudah kita siapkan dan sudah disurvei kelokasi, lokasinya disungai baung dan sungai limpah, lahan tersebut eks perusahaan yang tidak produktif lagi dan nantinya kita manfaatkan akan dikelola dijadikan lahan pertanian jagung dan kedelai, " Ujar, Ahmad Jhoni, Kepala Dinas Pertanian kabupaten PALI, ketika dibincangi Agung Post, belum lama ini.
Selain itu juga menurutnya sektor ini lebih menjanjikan para petani, karena jarak waktu tanam dan panen tidak terlalu lama hanya 72 hari sudah bisa produksi, Ahmad Jhoni mencontohkan panen perdana jagung milik kelompok tani Pujasuma di Desa Simpang Tais, pada rabu (24-01) rata rata hasil panen jagung itu diperkirakan mencapai 3,4 ton per hektarenya, jika melihat hasil panen jagung itu cukup lumayan dan fantastis hasilnya.
" Coba bayangkan, kalau satu kilo jagung dijual dengan harga rp 4000, kalau satu hektare menghasilkan jagung satu ton, rata rata petani menanam dua hektare, berarti petani dalam waktu tiga bulan mendapatkan penghasilan Rp, 8000,000, sedangkan dalam satu tahun bisa empat kali panen," Jelas, Ahmad 
Sebelumnya Ferdian Andreas Lacony, Wakil Bupati PALI, menekankan kepada Dinas Pertanian supaya manfaatkan lahan eks perusahaan yang tidak produktif lagi, karena menurutnya untuk diwilayah kecamatan talang ubi saja, ribuan hektare lahan kosong yang semula dikelola oleh pihak perusahaan, namun sepertinya sekarang tidak produktif lagi. " Saya meminta kepada dinas pertanian, untuk mengukur ulang lahan yang dikelola perusahaan yang ada di kabupaten ini, berapa luas yang ditanami dan berapa luas yang tidak ada tanamannya, sisanya kalau tidak difungsikan lagi oleh pihak perusahaan, maka kita kelola kita jadikan lahan pertanian, " Tegas Wabup, pada acara panen jagung perdana di Desa Simpang Tais, Rabu (24-1).
Selain itu juga Wabup mengatakan kendati Kabupaten PALI terkenal daerah minyak, tetapi hasil minyak tersebut, tidak dirasakan langsung oleh masyarakat Bumi Serepat Serasan, karena hasilnya dibawa kepusat dulu, baru setelah itu kembali lagi ke daerah, tetapi kalau sektor pertanian, masyarakat merasakan langsung dampak dari hasinya.
Sementara dalam kesempatan itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, (DPRD) kabupaten PALI, Drs. Soemarjono, mengatakan bahwa dari data yang ada, kabupaten PALI memiliki lahan seluas 3500 hektare milik menteri kehutanan yang terletak diwilayah benakat minyak, lahan itu sebagian besar digunakan untuk penelitian konservasi, dan sisanya lahan kosong.  "Itu belum seberapa ditambah lagi lahan eks perusahaan Protek sindo seluas 16.000, hektare yang sebagian lahan tersebut, tidak difungsikan lagi oleh pihak perusahaan, jika benar benar pemerintah kabupaten PALI, ingin mengembangkan potensi disektor pertanian, itu cukup bagus, kami selaku legislatif sangat mendukung dan sangat mengafreseasi rencana itu, " ujar Soemarjono. (adv / humas / her/ang).


Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda