DIALOG.
Cagub Sumsel nomor urut 3, H. Ishak Mekki saat berdialog dengan warga Banyuasin
III di Desa Pangkalanpanji, Senin (26/3).
DALAM kampanye dialogis yang berlangsung di Desa Pangkalanpanji, Kecamatan
Banuasin III, Kabupaten Banyuasin, Senin (260318), Calon Gubernur (Cagub) Sumsel
nomor urut 3, H. Ishak Mekki banyak menerima keluhan warga.
Selain mengenai persoalan rusaknya
berbagai ruas jalan, anjloknya harga karet, dan sebagainya, Ishak juga menerima
keluhan dari beberapa orang Tenaga Kerja Sukarela (TKS) di jajaran Pemerintah
Kabupaten Banyuasin yang sejak awal kerja tidak pernah menerima honor.
“Pak, saya TKS di salah satu
UPTD Pemkab. Sejak awal bekerja hampir dua tahun lalu, hingga sekarang
belum pernah menerima tunjangan dari tempat saya bekerja. Tolonglah pak
pikirkan juga saya dan kawan-kawan lain yang nasibnya sama dengan saya,” kata
Yani mewakili teman-temannya.
Mendengar apa yang menjadi keluhan
warga ini, mantan Bupati OKI dua periode ini sangat memahaminya. Dia menyatakan
akan memperhatikan persoalan tenaga sukarela maupun tenaga honor yang ada di
daerah ini.
“Insya Allah jika saya dan pasangan
diberi amanat, persoalan TKS dan honorer ini juga menjadi fokus perhatian kami.
Melalui Pemkab masing-masing, kami akan mendata mengenai tenaga sukarela dan
honorer ini,” katanya.
Memang, lanjut Ketua DPD Partai
Demokrat Sumsel ini, masalah TKS maupun honorer daerah masih menjadi problem
tersendiri bagi pemerintah.
“Ini tak lain terkait moratorium
(penutupan penerimaan PNS) yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Tetapi
demikian kita tetap akan memikirkan bagi mereka yang telah terdaftar baik
sebagai TKS maupun honorer dengan menyiapkan pos-pos anggaran untuk insentif
mereka,” kata Ishak.
Ishak mengamanatkan kepada mereka
(para TKS dan honorer), agar tidak berkecil hati, karena tidak selamanya
moratorium itu diberlakukan, apalagi semakin lama PNS semakin berkurang
karena pensiun.
“Nah, jika moratorium tersebut telah
dicabut, tentu saja pemerintah akan memprioritaskan honorer untuk diseleksi
menjadi PNS. Tentu saja data dan kelengkapan adminstrasinya harus dipenuhi,”
tambah Ishak.
Di bagian lain orasinya, suami Hj.
Tartila ini menjelaskan mengenai massive-nya kerusakan jalan di Sumsel
yang sejak beberapa tahun terakhir menjadi keluhan utama warga. Terhadap hal
ini, dia berjanji akan menuntaskan perbaikan kerusakan jalan-jalan tersebut
hanya dalam kurun waktu setahun sejak awal kepemimpinannya kelak.
“Yakinlah bapak ibu, saya dan
pasangan kelak jika diberi amanat untuk memimpin daerah ini, maka dalam jangka
waktu satu tahun, insya Allah kerusakan berbagai ruas jalan di Sumsel akan kami
perbaiki dan mulus,” katanya disambut tepuk tangan dan teriakan setuju warga.
Ishak menambahkan, program perbaikan
jalan satu tahun bukan sekedar jargon, namun telah diperhitungkan olehnya.
Selain memang dia berlatarbelakang orang teknik yang juga pernah menjabat
sebagai Kepala Dinas PU Kabupaten dan Provinsi Sumsel, tahun depan – 2019 –
Sumsel tidak ada lagi kegiatan-kegiatan yang berskala besar seperti Asian Games
yang banyak menyedot anggaran daerah.
“Tentu saja dengan tidak ada lagi
event-event yang besar dengan skala nasional maupun internasional seperti Asian
Games ini, kita akan fokus untuk membenahi daerah ini, mulai dari infrastruktur
jalan, jembatan hingga pembangunan lainnya,” kata Ishak Mekki sambil
menjelaskan pula berbagai program unggulan lainnya. (her-“ap-newes”)