LIMA belas
orang peserta Diklat Pimpininan Tingkat II Provinsi Jawa Timur berkunjung ke
Kabupaten OKI. Tujuan para calon pimpinan tingkat pratama ini untuk mempelajari
seluk beluk penguatan dan pengentasan desa tertinggal dari Kabupaten Ogan
Komering Ilir.
Rombongan visitasi
kepemimpinan nasional Diklat PIM II dari Badan Diklat Provinsi Jatim ini
diterima oleh Plt. Bupati OKI, H. M. Rifa’I, SE di Ruang Kantor Bupati OKI,
Senin, (010518). Ketua Visitasi Diklat Pim II Bandiklat
Provinsi Jatim yang diketuai Drs.
Chuzaini Mumtaz, M. Pd mengatakan tujuan
kedatangan tim adalah untuk belajar pemberdayaan desa di Kabupaten
OKI. Dimana pelaksanaan Diklat Pim TK II merupakan bagian dari agenda
pembelajaran dengan menganalisis serta berbagai permasalahan yang ada di desa.
“Sehingga
dapat memberikan sumbangan pemikiran atau gagasan dalam rangka
peningkatan kemajuan desa, melalui beberapa pemikiran dari para
peserta, sehingga segala peramasalahan yang ada dapat dicarikan jalan
keluarnya,” katanya. Peserta Diklat Pim Tingat II
Provinsi Jatim berjumlah 15 orang ini direncanakan akan
mengunjungi dua desa di Kabupaten OKI, yaitu Desa Keman dan Keman Baru
Kecamatan Pampangan. Para peserta akan melakukan berbagai kegiatan diantaranya
koordinasi dengan warga desa, perihal tentang peningkatan serta perkembangan
desa tersebut. Desa Keman Baru dan Ulak Keman Baru sendiri merupakan
dua desa diantara ratusan desa yang dulunya berstatus sebagai desa sangat
tertinggal yang mampu dientaskan. Salah satu aspek yang cukup terlihat dari
peningkatan desa ini adalah dari segi infrastruktur berupa jalan, khususnya
jalan pedesaan. Kades Ulak Keman Baru, Debi Sirli menjelaskan, program
Bupati ataupun pemkab OKI sangat dapat dirasakan dalam perkembangan di desanya.
menurutnya, program membangun desa Pemerintah Kabupaten OKI sangat membantu
perkembangan di desa tersebut. "Sesuai dengan visi dan
misi pemkab membangun dari desa, saat ini sudah cukup banyak kemajuan khususnya
di bidang infrastruktur. Dan ke depan rencana akan segera di bangun sekolah,
kalau sekarang baru ada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)," terangnya.
Sementara itu, Plt Bupati
OKI, H M Rifa'i SE menjelaskan, OKI Mandira yang selalu digaungkan merupakan
instrumen bagi setiap komponen pembangunan "Visi dan misi ini berjalan
secara bertahap untuk menuju sejahtera melalui membangun dari desa. Kalau desa
suda tercukupi mereka akan lebih mantap melangkah maju," terangnya.
Menurutnya, berdasarkan
data dari kementerian desa tertinggal yang diterima pada 2011, di Kabupaten OKI
ditetapkan sebanyak 145 desa tertinggal. Di mana, 123 diantaranya ditetapkan
sebagai desa tertinggal dan 22 desa yang berstatus sangat tertinggal. "Namun pada 2014, OKI ditetapkan sebagai daerah
tertinggal yang terentaskan dengan kriteria desanya terdiri dari desa sangat
maju sebanyak 83 desa, desa maju 19 desa, desa sangat tertinggal enam desa, dan
desa tertinggal sebanyak 69 desa," ungkapnya. Dirinya mengharapkan, kegiatan ini dapat memberikan
dan menghasilkan saran untuk pembangunan di Kabupaten OKI yang lebih baik. (rel/oki
mandira/”ap-news”).