Ilyas Panji Alam Sosok Pemimpin Pelayan Masyarakat Sepenuh Hati - AGUNG POST NEWS

14 Maret 2020

Ilyas Panji Alam Sosok Pemimpin Pelayan Masyarakat Sepenuh Hati


MASYARAKAT Ogan Ilir tentu mengenal sosok, Ilyas Panji Alam Bupati Ogan Ilir,  pria kelahiran Palembang. Merupakan wakil bupati yang naik tahta jadi Bupati. Adalah
lulusan SMA Negeri 10 Palembang. Dia mengawali karir politiknya sejak menduduki kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Tahun 2004 - 2014. Suami dari Mely Mustika ini maju sebagai Calon Wakil Bupati Ogan Ilir, mendampingi Ahmad Wazir Noviadi di Pilkada 2015 menuju Ogan Ilir 1.

Jalan mereka mulus. Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut. 2 ini sukses mengantongi 49,59 persen suara, mengalahkan nomor urut 1 yang memproleh 43,58 persen suara, Paslon nomor urut 3 hanya mendapat 6,8 persen.


Namun, pasca dilantik tanggal. 17 Februari 2016, AW Noviadi alias Ovi tersandung masalah. Otomatis, Ilyas Panji Alam, naik menjadi Bupati Kabupaten Ogan Ilir.
Awalnya, ia hanya berniat meneruskan program yang dicanangkannya saat berduet dengan AW Noviadi saat itu. Namun lama kelamaan, ia berhasrat untuk mempertahankan kursi orang nomor satu di Ogan Ilir tersebut, terinspirasi dari Program Ngobrol Bareng Bupati OI (Ngopi OI) dimana ia menerima langsung keluhan masyarakat di Rumah Dinas Bupati Ogan Ilir setiap hari Jumat.


"Melihat dari acara Ngopi OI, banyak yang datang itu orang-orang kurang mampu. Mereka menyampaikan,  masalah Sosial, masalah kesejahteraan, masalah pertanian lapangan kerja. Mereka bukan orang pemalas mereka berbadan sehat, sorot matanya tajam, tangannya keras, kasar body berotot tapi mereka kurang mampu," ujar Bupati OI

Melihat hal itu, ia pun menawarkan program Reformasi Pertanian di Kabupaten Ogan Ilir. Dimana, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Ogan Ilir akan membangun lahan tidur agar jadi lahan produktif.


Setelah itu, Pemda akan membiayai pembukaan lahan dan bibit untuk lahan yang sudah dibuat produktif tadi. Sisanya, masyarakat tinggal mengolah dan menikmati hasil pertanian yang sudah mereka kelola, yang awalnya telh dibantu Pemda tadi.

"Hasilnya silahkan dinikmati mereka sendiri," ungkapnya.
Namun, bagi masyarakat yang tidak memiliki lahan, mereka akan menggarap lahan milik desa. Dimana keuntungannya, dibagi dua dengan desa.
"Saya yakin ini adalah solusi untuk masyarakat," jelasnya.(cal/"ap-news")

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda