Ribuan lulusan kedokteran di Italia menerima panggilan darurat pemerintah untuk membantu menangani pasien wabah virus corona (Covid-19). Pemerintah pun mempercepat prosedur pendaftaran kerja bagi lulusan kedokteran dengan meniadakan ujian rumah sakit dan meningkatkan jumlah dokter yang direkrut.
Seorang lulusan kedokteran Universitas L'Aquila di pusat Italia, Chiara Bonini, mengaku baru saja menyelesaikan ujian akhirnya. Pemerintah kemudian mendesak para mahasiswa kedokteran untuk membantu menangani wabah corona di bagian utara Italia yang terdampak parah. Bonini pun mengaku siap untuk membantu pemerintah yang kekurangan profesional medis.
"Saya ingin memberikan bantuan kepada kota saya yang hidup di saat dramatis ini, dan memiliki kebutuhan nyata untuk dokter," kata Bonini yang tinggal di Bergamo, kepada wartawan, Selasa (31-03).
Direktur Penyakit Menular di S.S. Salvatore Hospital di L'Aquila, Dr. Alessandro Grimaldi, mengungkapkan perubahan prosedur perekrutan yang mendadak ini menandai perombakan besar pada sistem pendidikan Italia.
Pada umumnya, mahasiswa kedokteran di Italia diwajibkan menjalani masa residensi untuk menjadi seorang dokter spesialis dalam bidang tertentu. Terkadang, karena jatah penempatan yang minim, mahasiswa kedokteran biasanya dikirim ke luar negeri untuk menjalani masa residensi mereka.
Namun, dengan melonjaknya jumlah kasus dan angka kematian di Italia karena virus corona, para mahasiswa kedokteran yang baru lulus langsung diterjunkan ke garda terdepan darurat kesehatan.