Kades Payabesar: Keberadaan Satu Desa Satu Diniyah Dibutuhkan Masyarakat Pemda Harus Serius Membesarkannya - AGUNG POST NEWS

02 Agustus 2020

Kades Payabesar: Keberadaan Satu Desa Satu Diniyah Dibutuhkan Masyarakat Pemda Harus Serius Membesarkannya


Paya Besar “ap-news” Online
MELIHAT dari dekat keberadaan realisasi Program Satu Desa Satu Diniyah Pemda Ogan Ilir yang dirintis dan dilaksanakan Analisis & Aktifis Pemuda Ogan Ilir, Marwansyah Alfatih, SPd. Aktivitas serta perkembangan Madrasah Diniyah tersebut akan terus ditampilkan secara bergiliran dari desa kedesa, Oleh tim “Agung Post Group & Online” dalam kemasan yang dirangkum sesuai keberadaannya saat ini.
SAMBUTAN hangat dari masyarakat Desa Paya Besar Kecamatan Payaraman, dengan adanya Program Satu Desa Satu Diniyah Pemda Ogan Ilir. Hal ini dikatakan Kades Paya Besar Suparjo (35), kepada Awin Saputra 
wartawan “ap-news" Online, dikediamannya. Sabtu sore (01-08). 
Lebih lanjut, Suparjo menerangkan, adanya Program Satu Desa Satu Diniyah, Uporia masyarakat sangat antusias menyambutnya dengan diwakafkannya sebidang tanah dari Alm. H Deri Bin Alm H Asir, serta sebuah Musholah dari hamba Allah dari Negara Arab yang di tenggarai dari Ustadz Hartono, partisipasi tersebut telah menggugah masyarakat setempat bergotong royong membangun
satu Lokal belajar sebagai swadaya masyarakat. 
Masih kata, Suparjo, kita berharap agar Pemda Ogan Ilir dapat membantu penambahan lokal untuk Madrasah Diniyah yang diberi nama Takmiliyah Al Misbah Desa Paya Besar, karena keberadaan sekolah agama ini sangat besar manfaatnya.
Usai bicara panjang lebar tak lama kemudian, Kades Suparjo selaku Pembina, mengundang Kepala Madrasah Dininyah Takmiliyah Al Misbah datang ke kediamannya 
guna menjelaskan seputar teknis belajar mengajar.
Kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah Al Misbah, Devi SPd.I (30), didampingi guru pengajar Raudhatul Atpalina SPd (32), menjelaskan, di Madrasah ini ada delapan personil termasuk kepala sekolah mereka mengajari 116 murid. Alhamdulillah tahun ini menamatkan 62 orang murid. Selama masa covid19 yang berkecamuk lima bulan masuk enam bulan ini aktivitas belajar mengajar berlangsung dirumah dengan sistim daring.
Dan kata, Devi dan Raudhatul Atpalina melanjutkan, untuk mata pelajaran ekstra kurikuler pada umumnya sama dengan Madrasah Diniyah umum lainnya. Mengikuti perlombaan keagamaan seperti ditingkat kecamatan, dan selalu jadi langganan juara, ujar Devi dan Raudhatul Atpalina terlihat bangga. 

Harapan Devi dan Raudhatul Atpalina, selaku Kepala Madrasah Diniyah dan Pendidik, supaya Pemda Ogan Ilir dapat memberi bantuan sarana prasarana serta kesejahteraan pengurus, dan penambahan lokal yang dikindisikan secara swadaya masyarakat karena lokal itu sudah menjadi kebutuhan mendesak sekolah agama ini. Untuk menutup kekurangan tersebut terpaksa memanfaatkan ruang
Musholah. Selain itu sumber air juga belum ada. Kami berharap program Satu Desa Satu Diniyah ini dapat menjadi pendidikan formal agar beIjazah dan anak didik bisa melanjutkan kejenjang lebih tinggi lagi. Sehingga, sejajar dengan lembaga pendidikan formal yang ada, tandasnya.  (win/”ap-news).

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda