TUGAS Kepala Desa secara eksplisit berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014 Psl 26 Ayat 1. Mengatur empat tugas utama yaitu: Menyelenggarakan dan melaksanakan, pemerintahan desa, pembangunan desa, pembinaan masyarakat desa, dan memberdayakan masyarakat desa. Dalam kaitan ini Camat adalah Pembina, Pembimbing, Pengawas Administrasi dan Penyelenggara pemerintahaan desa / kelurahan dan memfasilitasi konsultasi.
Camat Rambang Kuang, Mulyadi SPd MM mengatakan, sebagai abdi negara dan kepala wilayah kecamatan, saya selalu menjadi pengayom dan harus tegas dalam melihat serta menanggapi berbagai program dan masalah yang dihadapi. Prinsip saya tegas, ketika ada kesalahan yang disengaja. Artinya lihat sop ataupun tupoksinya dalam setiap bertugas. Kebijaksanaan harus lewat petunjuk pimpinan biar tidak kebablasan, tandasnya. Berikut laporan investigasi. Awin SP wartawan "ap-news" di Desa Tambangan Rambang, Kecamatan Rambang Kuang, Ogan Ilir, Sumsel. Yang dikemas dalam bentuk tulisan sebagai berikut.
DESA Tambangan Rambang, Menurut cerita asal muasal terdiri dari empat keturunan dan bahasa. Desa Tambangan Rambang pada mulanya terletak di Tambang Tua yang berjarak lebih kurang1,5 Km dari lokasi desa saat ini tepatnya di depan Kantor Camat Rambang Kuang sekarang. Pada sekitar tahun 1828 desa Tambangan Rambang pindah ke lokasi sekarang yang terdiri dari dua nama yaitu, Kramajaya (Tempat Kantor Desa sekarang) dan Tambangan (Tempat Masjid sekarang). Sehingga, pada akhirnya dilebur menjadi satu desa yang diberi nama Desa Tambangan Rambang. sampai zaman Pemerintah Belanda dipimpin oleh seorang Depati, Depati yang dapat memimpin selama 25 tahun tanpa terputus diberi Gelar Pangeran. Pangeran Pertama yaitu, Pangeran Muhammad Arsyad, Kemudian Depati Aliaman, selanjutnya Depati Abdul Wahab yang menjadi Pangeran Kedua anak dari Pangeran Muhamad Arsyad . Kemudian Nama kepemimpinan berubah menjadi Pesirah yang bernama Pesirah Muhamad Corie, Pesirah Kedua Abdul Rifa’I bin Muhammad Yusup, ujar Kepala Desa Tambangan Rambang, yang dilantik pada Desember 2016, Ahmad Muslihin (44), yang memiliki hobi Fauna ini, Suami dari nyonya Nurita (40), dan bapak dari dua anak perempuan ini, mengatakan kepada kru “ap-news” di Kantor Kepala Desa, hari Senin (07-09) kemarin.
Mamat sapaan akrap Ahmad Muslimin meneruskan penjelasannya, Pemerintahan Pada Zaman Pengeran, Depati dan Pesirah membawahi enam desa di sekitar yang bernaung dibawah nama Marga Rambang Empat Suku terdiri dari Desa Tambangan Rambang, Desa Sunur, Desa Tanjung Bulan, Desa Tanjung Miring, Desa Kayuara, dan Desa Tangai yang dipecah menjadi desa Sukananti sekarang ini, setiap desa masing-masing di Pimpin oleh seorang Kerio kecuali Desa Tambangan Rambang sebagai Ibu kota marga dipimpin oleh seorang Pembarap. Hingga keluar Keputusan Pemerintan pada tahun 1980 an yang merubah nama pemerintahan desa dipimpin oleh seorang Kepala Desa maka berakhirlah Zaman Pemerintahan Marga. Kepala Desa Pertama bernama H Abdu Rifa’i Yusuf memerintah dari tahun 1980 sampai 1990, Kepala Desa Kedua Bernama H Abdullah Basrie Pensiunanan Polisi Militer (CPM) dari tahun 1990 sampai 1998, Kepala Desa ketiga bernama H Darwis Rambang, dari tahun 1998 sampai 2008 atau dua periode hasil Piljades tahun 2008 sampai 2014. Dan dilanjutkan Pilkades dengan beberapa cakades dan dimenangkan oleh Ahmat Muslimin yang sekarang sedang menduduki jabatan Pemimpin Pemdes yaitu Kades, tutur Mamat.
Adapun kondisi umum desa Tambangan Rambang katanya, memiliki luas wilayah 19.000 Ha, dengan jumlah penduduk 3.924 jiwa, terdiri dari 984 kepala keluarga (KK), dan mempunyai 2.304 daftar pilih. Desa Tambangan Rambang dipusah olah Sungai Rambang terdiri dari Dusun I, dan Dusun II berada di sebelah barat sedangkan Dusun III - IV di seberangnya, dan ada -V berada di sebelah selatan terpisah oleh hutan lebih kurang 10 km2 arealnya berada dikawasan perkebunan PT Bumi Rambang Kramajaya (BRK).
Dusun I-II-III-IV, dan Dusun V masing-masing dikoordinir lima Kepala Dusun (Kadus).Desa Tambangan Rambang mempunyai sembilan personil BPD termasuk ketuanya, sementara tata kerja Pemdes, sama seperti desa pada umumnya. Dan katanya menambahkan, desa Tambangan Rambang terdapat 11 sungai-sungai yang menjadi objek lelalang lebak lebung yang populer di singkat L3 yang menjadi sumber penghasilan masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah yang setiap tahun dilelang dan disetor ke Kas Daerah. Selain itu juga beberapa desa menjadi kawasan penghasil Minyak dan Gas Bumi yang merupakan penyumbang Pendapatan Asli Daerah terbesar di Pemkab Ogan Ilir, ada juga PT BSP perusahaan sawit, tandas Kades Tambangan Rambang, Ahmad Muslimin.
Lebih lanjut diterangkannya juga, untuk fasilitas umum dan sosial di desa Tambangan Rambang terdapat, Sekolah Paud, SD, SMP, SMA, Diniyah, Pesantren Darul Funun, Rumah Tahfidz, dua buah Masjid, tiga Musholah, TPU, Pasar desa, Kantor Desa, Sektor Polisi, Pos Kamtibmas, Lapang Bola kaki dan Volly, Balai desa, Puskesmas, BPP Pertanian, Lapak Getah, Kantor Desa, Korwil Pendidikan, serta tempat urusan pemerintahan umum Kantor Kecamatan Rambang Kuang, imbuhnya.
Masih katanya, mengenai realisasij anggaran ADD dan DD, tetap melalui keputusan bersama, apa yang jadi prioritas seperti pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat desa, melalui musyawarah dusun masing-masing, dan setelah itu di bawah ke musyawarah desa, untuk menetapkan yang mana yang lebih di prioritaskan. Semenjak saya menjabat, cetus Mamat, berbagai pembangunan telah dilaksanakan seperti, jalan rabat beton, Siring, Kanal, culvert box, Tembok Penahan Tanah (TPT), Sarana prasarana administrasi desa, Cor ceton lapang volly dan pagar, Stunting, Pemodalan Bumdes, Kanovi PAUD, BLT DD, pemberdayaan dan honor seluruh organisasi tata kerja yang ada di desa, dan ada juga yang direalisasikan Pemkab Ogan Ilir, melalui dana APBD seperti Jalan rabat beton, jalan aspal, Ipal, MCK, Gedung Lokal SD, serta dana APBN seperti Pamsimas, dan penerangan jalan tenaga surya atau PJU-TS.
Diakhir perbincangannya, Mamat mengatakan, terus berusaha meningkatkan pembangunan dan menggali serta memanfaatkan potensi desa seperti, pertanian, perikanan, peternakan. Hal ini mendapat respon dan positif Camat Rambang Kuang, Mulyadi SPd MM, tegas Mamat bersemangat.
Dan bukan hanya itu, terangnya, Pak Camat Rambang Kuang juga sangat mendukung hasil musyawarah desa belum lama ini yang membahas rencana mengembangkan potensi yang ada di desa untuk menjadikan desa Tambangan Rambang ini, sebagai desa wisata karena desa Tambangan Rambang mempunyai potensi yang besar untuk menjadi desa wisata, sepeti rumah limas Bapak Haji Bajumi Wahab Pengusaha terkenal di Indonesia, serta gardu-gardu bersantai disepanjang kiri kanan pinggir Sungai Rambang dan objek lainnya musim bekarang di beberapa danau dengan pemandangan..aduhai menarik..plus hidangan khas pindang rambang yang asam pedas dan cencang sehai cabe serta pekasam puyau dan gorengan lambak dicolet sambal tige (calok cabe garam) yang membuat air liur bercucuran sebelum mencicipinya pokoknya happylah, ungkap Mamat berpromosi seraya mengakhiri obrolan santainya.
win/”ap-news”/*****).