Ogan Ilir, "ap-news" Online
WARTAWAN harus peka dalam kesehariannya agar segala informasi cepat terdengar dan segera terliput. Bukan hanya itu wartawan harus terus mempelajari informasi untuk dibuat berita sehingga berita menjadi sebuah kabar yang bermakna bagi pembacanya. Demikian Pimpinan Umum Pemimpin Redaksi Agungpost Gruop, HM Syarifuddin Basrie, S. I.Kom. Saat membuka kursus jurnalistik praktis, Gelombang II Tahun 2021, Jum'at, (04-06) di Griya Media Agungpost, Indralaya, Ogan Ilir, Sumsel.
Lebih lanjut HM Syarifuddin menerangkan, kursus jurnalistik praktis memang praktis karena hanya enam kali pertemuan materinya fokus praktis. Seperti, pertemuan Ke I - II materinya mengenal dunia wartawan fokus apa siapa bagaimana wartawan berdasarkan UU 40/'99 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Pertemuan Ke III - IV teknik peliputan dan teknik wawancara. Pertemuan Ke V - VI teknik menulis berita dan merangkum berita.
Dan semua alumni kursus jurnalistik praktis diizinkan gabung dengan angkatan selanjutnya hingga enam dan sembilan kali pertemuan berikutnya, tandas Puyang Sabar pangilan lain teman teman HM Syarifuddin padanya.
Dan tambah Puyang Sabar, berbagi ilmu yang dimiliki sudah menjadi kewajiban senior pada yunior yang ingin menjalani profesi ini secara profesional.
Ketika ditanyakan masalah biaya kursus, hhhh..Pak Haji Syarifudin cuma tertawa seraya berkata itu soal keseratus bagi saya melihat wartawan bekerja profesional itu sudah menjadi kebanggaan selain itu ilmu wajib diturunkan agar bermanfaat untuk kebaikan, tandasnya.
Dikesempatan pembukaan pertemuan perdana peserta, penyelenggara kursus jurnalistik praktis menghadirkan wartawan senior, Drs H Iklim Cahya MM, untuk berbagi pengalaman.
"Menjadi wartawan bukanlah perkara mudah, harus siap melalui proses panjang, selain itu harus pintar dan bermental pemberani," cetus Iklim serius sambil mengawali ceritanya.
Selain itu, Iklim juga menceritakan suka duka menjalani profesi menantang ini yang bisa menjadikan kita mendapat segudang ilmu dan pengalaman karena bergaul sangat luas dengan berbagai lapisan masyarakat. Namun katanya lagi, wartawan harus rajin membaca berita dan mempelajari informasi informasi yang tengah berkembang.
Dikesepatan pertemuan ke II HM Syarifuddin Basrie, S.I.Kom, sebagai penyelenggara kursus jurnalistik praktis. Mengundang mantan Ketua PWI OI, Gusti M Ali, untuk berbagi pengalaman. Wartawan profesi mulia, namun sering dicoreng oleh oknum- oknum yang malas belajar dan hanya ingin yang instan saja. Maka itu, nantinya kalau kalian menjalani profesi ini harus terus mengasah ilmu jurnalistik, agar tidak ketinggalan informasi.
Dan jadilah wartawan profesional agar disegani bukan melawan kalau melawan satu saat anda akan mendapat lawan, pungkas Gusti M Ali yang juga Pemred Radar Bahtera, singkat padat lugas.
Hal senada juga disampaikan Irvan Alriansyah SP, wartawan junior Agungpost gruop, selain jeli wartawan harus bisa menganalisa data yang didapat dalam liputan agar berita yang ditulis berbobot dan lain dari yang lain sehingga kita tampil beda karena berita kita bermakna dimata pembaca, tutur Irvan bercerita serius.
Seorang peserta kursus, Sukri Hudipa yang penuh semangat mengikuti poin per poin materi. Menyatakan, usia boleh tua namun jiwa harus muda artinya, kita kob arkan jiwa dan semangat terus belajar agar kita selalu berdaya guna bagi daerah serta nusa bangsa, katanya singkat. (za/hrs/"ap-news"/*****)