STISIPOL Candradimuka Palembang Gelar Seminar Literasi Media dan Literasi Digital - AGUNG POST NEWS

11 Oktober 2021

STISIPOL Candradimuka Palembang Gelar Seminar Literasi Media dan Literasi Digital



Palembang, "ap-news" Online
PERGURUAN tinggi sebagai lembaga pendidikan mempunyai tanggung jawab moral sebagai bentuk pengabdian pada Bangsa untuk meningkatkan sekaligus mengawal kesejahteraan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat terutama ditengah pandemi seperti saat ini. Demikian Wakil Ketua II STISIPOL Candradimuka Palembang, Desi Aryani S Sos, saat membuka Seminar Literasi Media dan Literasi Digital yang digelar di Aula Kecamatan Sako Kota Palembang,   Jln. Musi Raya, Palembang Sumsel, Kamis (07-10) kemarin.



Dan lanjutnya, salah satunya yaitu dengan digelarnya kegiatan seminar ini yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi media dan literasi digital masyarakat, agar dapat lebih bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Disamping meningkatkan kemampuan, pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam mengonsumsi pesan media, katanya.

Untuk merealisasikan hal tersebut, katanya, diperlukan dukungan semua pihak, baik dari pemerintah maupun swasta secara bersama-sama berperan aktif dalam peningkatan kemampuan literasi masyarakat melalui kampanye literasi media dan digital, tuturnya.



Masih menurut Desi, seperti diketahui  masyarakat berasal dari budaya yang sangat majemuk seiring tingkat literasi masyarakat juga relatif rendah, disisi lain pesan yang disampaikan oleh media sangat beragam. Maka itu, dibutuhkan pemantik untuk memotivasi dan  membuka cakrawala mereka untuk memanfaatkan media digital atau sosial dengan tujuan untuk kesejahteraan ekonomi dan itu tidak banyak yang mengetahui, bebernya.



Dikesempatan yang sama, Desi juga menyampaikan harapannya agar kegiatan ini  akan meningkatkan kompetensi literasi para peserta. Dan kedepan, kegiatan kolaborasi Prodi Megister Ilmu  Komunikasi STISIPOL Candradimuka  Palembang bersama  Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Daerah Sumsel dan Kecamatan Sako ini sebagai langkah awal dan berkelanjutan dengan  terbentuknya Kampung Literasi Media, tandasnya.



Seminar menampilkan empat narasumber  berpengalaman pada bidang pendidikan dan  literasi, terutama literasi media dan digital dengan mengusung subtema sesuai kompetensi masing-masing, yaitu:
1.     Dr Budi Santoso M Comn, (Kaprodi Mikom STC). Subtema “Kita, Media,  dan Hoaks”  
2.     Guntur SH MH,  (Ketua KPID Sumsel). Subtema “Membangun Pengetahuan, Sikap, Perilaku Cerdas dan Kritis Masyarakat terhadap Pesan Media”
3.     Dr Amiruddin Sandy M Si, Subtema “Memelihara Stabilitas Sosial di Masyarakat Melalui Media Sosial”
4.     Edo, (Penggiat Media Sosial; pengelola akun @palembanginfo). Subtema “Pemanfaatan  Media digital  untuk Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat di Masa Pandemi”.
Peserta seminar dari beragam profesi dan status sosial. Diantaranya adalah pelaku UMKM, ASN, tokoh agama/masyarakat, mahasiswa dan ibu rumah tangga. 

Dr Budi Santoso, sebagai pembicara pertama menyampaikan, tentang serba serbi hoaks. Menurutnya, di era digital seperti sekarang ini, informasi beredar pada masyarakat sangat banyak dengan sumber pesan tidak jelas dan bahkan sengaja ditujukan untuk menyebarkan informasi palsu (hoaks) yang menyesatkan, disamping kemudahan untuk meneruskan informasi (share dan forward) semakin menyuburkan hoaks.  Karena itu idealnya, kita sebagai penerima informasi untuk memeriksa ulang apakah berita atau pesan yang diterima adalah benar. Masyarakat dapat mengecek kebenaran informasi melalui web semisal  https: // turnbackhoax. id atau https: // trustpositif.kominfo.go.id 



Pembicara kedua, Amiruddin, mengatakan survey menunjukkan bahwa pengguna internet dan media sosial atau jejaring sosial di Indonesia selalu mengalami peningkatan setiap tahun. Hal ini menimbulkan berbagai perubahan sosial yang tidak hanya terjadi pada pola dan tindakan komunikasi namun juga hal lain yang berkaitan dengan perilaku sosial, ekonomi dan politik masyarakat, ujarnya.

Kita telah mafhum, lanjutnya. jika pesan media sosial dapat memicu perilaku positif dan negatif individu. Informasi bohong atau hoaks, misalnya, tidak dipungkiri menimbulkan keresahan dan konflik dalam masyarakat,  sehingga berpotensi untuk mengganggu stabilitas sosial dan politik secara luas.  Disisi lain, pemerintah mempunyai peran dan tanggung jawab untuk menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif demi stabilitas sosial masyarakat dan peran ini dapat diperkuat melalui penggunaan media sosial sebagai instrumen komunikasi, terangnya.



Sementara menurut pembicara ketiga, yaitu Ketua KPID Sumsel, Guntur SH. Ia mengatakan pesan yang diedarkan oleh media, baik konvensional maupun digital semakin berlimpah dengan isi pesan yang sangat beragam. Celakanya, tidak semua pesan media mengandung muatan positif dan bermanfaat untuk perkembangan pengetahuan dan psikologis individu. Sementara itu, masyarakat sebagai penerima pesan berasal dari kultur dan latar belakang yang berbeda-beda. Pluralitas ini menciptakan perbedaan pula dalam memaknai pesan media. Untuk menyikapi hal tersebut, upaya serius untuk mengonstruksi pengetahuan, sikap dan perilaku cerdas serta kritis masyarakat.




Sedangkan pembicara keempat, Edo, mengatakan bahwa  Pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap semua lini kehidupan masyarakat, terlebih lagi terhadap mereka yang berkemampuan ekonomi terbatas. Perusahaan-perusahaan banyak yang gulung tikar, sehingga terpaksa mengurangi tenaga kerja.  Ribuan orang kehilangan pekerjaan dan tidak tahu harus berbuat apa, ungkapnya. Namun, lanjutnya, pada dasarnya, peluang untuk berusaha masih terbuka lebar, terutama melalui media  digital atau sosial. Sayangnya, tidak banyak individu yang mengetahui bagaimana cara memanfaatkannya, bahkan untuk sekedar memulai. Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan untuk membaca peluang dengan memanfaatkan media digital atau sosial dengan tujuan kesejahteraan ekonomi, paparnya. (van/"ap-news")

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda