Ogan Ilir, "AP-News" Online
SAAT ini kondisi alam Kabupaten Ogan Ilir khususnya Indralaya dan Provinsi Sumatera Selatan pada umumnya diselimuti asap, yang membuat kabut menyelimuti bumi hingga ke Provinsi Lampung. Sehingga, mengganggu kesehatan. Hal ini akibat lahan lahan produktif dan non produktif banyak yang terbakar. Maka itu, waktu belajar anak anak sekolah kita atur sedemikian rupa melalui surat edaran kepada Kepala SPNF SKB/TK/SD,/SMP Negeri/swasta se-Ogan Ilir. Demikian Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar SH, kepada wartawan, di Ruang Pertemuan Rumdin Bupati, Tanjung Senai, Ogan Ilir, Senin, (03 - 09) pagi.
Dan lanjut Bupati, sebenarnya Ogan Ilir juga terdampak dari daerah daerah sekeliling. Karena kabupaten Ogan Ilir berada diposisi tengah, kalau melihat areal yang ada sebenarnya kebakaran itu lebih banyak kabupaten sebelah menyebelah tetangga kita. Artinya, kebakaran lahan ini bukan cuma Ogan Ilir tapi hampir merata semua daerah. Maka itu, kita stand bykan petugas gabungan. TNI, Polri, Sat Pol PP, BPBD dan Mandala Agni serta masyarakat untuk berjaga di lokasi lokasi atau titik titik api yang diperkirakan mudah terbakar, terang Panca.
Ketika ditanyakan masalah obat obat yang dibutuhkan warga terdampak polusi, spontan Panca mengatakan, sudah kita siapkan mulai dari obat obatan, tenaga medis kita piketkan di setiap Puskesmas di 16 kecamatan, tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ogan Ilir, Sayadi, ketika dihubungian berkenaan dampak asap terhadap dunia pendidikan menerangkan, kita sudah terima surat edaran Bupati Ogan Ilir, Nomor : 420/1652/SD.1/D.Dikdikbud.Kab.OI/2023. "Edaran itulah, dasar kita mengeluarkan surat edaran lagi sebagai implementasi kajian, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ogan Ilir," terang Sayadi.
Berdasarkan kajian Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ogan Ilir, lanjutnya, situasi polusi udara kabut asap akibat kebakaran lahan di Ogan Ilir dan daerah kabupaten sekitar, semakin meningkat, beberapa hari terakhir ini. Tercatat, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kabupaten Ogan Ilir sejak tanggal 30 September 2023, status Kategori Kualitas Udara Tidak Sehat dan Sangat Tidak Sehat, cetus Sayadi.
"Dengan parameter kritis komponen PM 2,5 yang berpotensi mengganggu kesehatan, terutama pada anak-anak peserta didik kita, maka itu seluruh siswa dan guru harus tetap memakai masker," pungkasnya.
Kepala Badan BPBD Ogan Ilir, Edi Rakhmad, ketika dihubungi mengatakan, kita telah menyiagakan personil disetiap posko kita dirikan lengkap dengan berbagai peralatan yang tersedia. Namun, karena lokasi bencana itu jauh maka dengan keterbatasan peralatan kita tetap berupaya antisipasi dan siap bergerak setiap ada gejala yang timbul, tandas Edy Rahmad.
Berdasarkan pantauan "AgungPost" di lapangan, ada empat Posko BPBD yaitu, 1. Posko Induk Di Kantor BPBD, 2. posko Exit Tol Pemulutan, 3. Posko Exit Indralaya, 4. Posko Tanjung Raja dan Tanjung di Batu. (cal/lin/"AP-News"/*****).