Ogan Ilir, "Ap-News" Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan mempersiapkan lahan 400 hektar lebih, untuk budidaya tanaman jagung. Hal itu dilaksanakan dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional pemerintah saat ini.
Demikian disampaikan Kapolres Ogan Ilir, AKBP Bagus Suryo Wibowo, dalam laporannya kepada Kapolda Sumsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi pada kegiatan penanaman jagung serentak 1 Juta hektar sebagai bagian dari program ketahanan pangan tahun 2025.
Pada kegiatan yang dilaksanakan Selasa (21-01) kemarin. Kapolres juga sampaikan bahwa sebagai langkah awal berkenaan dengan program ini seluruh Polsek jajaran telah melaksanakan penanaman Jagung pada Desember 2024, dengan total lahan telah ditanam seluas 8 Ha.
“Jadi saat ini Jagung yang telah ditanam Polsek jajaran sudah berumur sekitar 2 bulan, diharapkan pada Maret 2025 nanti kita dapat memetik hasil,” kata Kapolres.
Ia berharap, penanaman jagung yang telah dilaksanakan oleh Polsek-Polsek jajarannya itu nantinya menjadi contoh pelaksanaan program penanaman di desa-desa se-Ogan Ilir nantinya.
Sebab menurutnya, pelaksanaan program penanaman jagung di desa rencananya akan berjalan pada Maret 2025, ketika anggaran dana desa turun, dengan luas lahan 1 hektar tiap desa.
Sementara Kapolda Sumsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi usai acara simbolis penanaman Jagung, kepada awak media mengatakan, penanaman komoditi ini secara serentak dilaksanakan di 17 kabupaten/kota se-Sumsel.
“Secara keseluruhan penanaman serentak total yang kita lakukan kurang lebih 761 hektar khusus untuk hari ini,” katanya.
Maka itu dirinya berharap dukungan nyata sepenuhnya dari seluruh stakeholder yang ada, sehingga program ketahanan pangan dapat terlaksana dengan optimal di Sumatera Selatan.
Mengapa hal tersebut disampaikan, karena menurutnya, hal itu erat kaitannya dengan ketersediaan lahan dan kebutuhan anggaran termasuk pendampingan dinas terkait berkenaan dengan teknis pelaksanaan budidaya.
Ditambahkan, untuk jenis bibit jagung yang digunakan pada program ini adalah Varietas Pioner F1, merupakan varietas unggul yang dapat menghasilkan hingga 12 Ton per hektar dengan kebutuhan anggaran Rp 17 juta per hektarnya.