AGUNG POST NEWS

01 Oktober 2024

Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan Tinjau Kesiapan Pembangunan PLTSa Pertama di Kota Palembang

PALEMBANG – Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto melakukan tinjauan lapangan guna memastikan kesiapan pembangunan infrastruktur PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) di Kota Palembang. 

Turut serta hadir Excecutive Vice President Konstruksi Sumatera Kalimantan Sulawesi, Weddy Bernadi Sudirman didampingi General Manager PT PLN (Persero) UIP Sumbagsel, Zaky Adikta beserta jajaran bertempat di Jalan TPA Lorong 2, Kelurahan Keramasan, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. 
Saat ini volume sampah di Kota Palembang mencapai 900 ton per hari yang mempengaruhi kondisi lingkungan dan kesehatan masyarakat karena menyebabkan berbagai persoalan salah satunya pencemaran lingkungan. Sebagai solusi penanganan sampah, PLN mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kota Palembang. 

Tidak hanya mampu mengurangi emisi gas rumah kaca, keberadaan PLTSa Kota Palembang akan memproduksi listrik ramah lingkungan dan juga mengurangi tumpukan sampah rumah tangga.

Direktur Manajemen Proyek dan Energi Terbarukan PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto menyampaikan pentingnya pembangunan PLTSa ini karena dapat mendorong transisi energi berkelanjutan. Melalui pembangunan PLTSa, PLN mengharapkan kontribusi dari semua pihak supaya pembangunan PLTSa ini dapat berjalan lancar guna mengurangi volume sampah sekaligus menyediakan listrik hijau bagi masyarakat.
“Perkembangan teknologi yang pesat menjadi solusi menyelesaikan berbagai persoalan. Dalam hal ini, dibangunnya PLTSa dengan teknologi incinerator adalah solusi tepat sebagai sumber pasokan listrik dari pengelolaan sampah yang dapat mendukung operasional kelistrikan PLN. Upaya peningkatan transisi energi dapat terus berlanjut apabila dilakukan kolaborasi yang bersinergi oleh semua pihak,” ungkap Wiluyo.

“Proyek pembangunan PLTSa di Palembang dapat mendorong keberlanjutan energi terbarukan dengan memanfaatkan sampah guna berkontribusi meningkatkan bauran EBT dan penurunan emisi karbon. Kerjasama dalam proyek ini dinilai dapat memberikan dampak positif bagi semua yang terlibat. Kami berharap dalam pelaksanaan proyek terjalin kolaborasi dan sinergi yang efektif berbagai pihak agar tercapai keberhasilan pembangunan PLTSa di Kota Palembang ini,” lanjutnya.

Sekretaris Dinas Lingkungan Kota Palembang, Novrian Fadilah dalam sambutannya mengungkapkan terima kasih atas dipilihnya Kota Palembang menjadi lokasi pembangunan PLTSa karena melalui kerjasama ini solusi permasalahan sampah akan teratasi.

PLTSa ini dibangun oleh PT Indo Green Power di lahan seluas 8,2 hektar dengan kapasitas pengolahan sampah 1.000 ton/hari dan dapat memperoleh output sebesar 17.7 MW green electricity dan ditargetkan COD pada Oktober tahun 2026.
Manager Komersialisasi dan GA PT Indo Green Power, Satriawan (Ming) menyampaikan apresiasi atas dukungan PT PLN (Persero) terhadap pembangunan PLTSa di Kota Palembang.

Ubah Lahan Kritis Jadi Hijau dan Produktif, PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa Berbasis Pertanian Terpadu

Ap News - Upaya pengembangan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu yang diinisiasi oleh PT PLN (Persero) melalui sub holding PT PLN Energi Primer Indonesia bakal mengubah lahan yang sebelumnya kritis menjadi lebih hijau dan produktif. Upaya ini akan memanfaatkan 1,7 juta hektare dari 14 juta hektare lahan kritis yang tersebar di seluruh tanah air. 

Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono mengapresiasi langkah PLN dalam mendorong program biomassa dengan memanfaatkan lahan kritis yang berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, dan kelompok masyarakat. 

"Saya mengapresiasi langkah PLN dengan program ini. Kita dihadapkan pada tantangan perubahan iklim. Saya sangat menghargai karena dengan diwajibkan (program ini) maka sumber biomassa akan berasal dari tanah marjinal," terang Sudaryono dalam sambutannya pada agenda Peresmian Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu di Tasikmalaya pada Kamis (26/9).
Dirinya menambahkan, tanah marjinal umumnya merupakan tanah yang sulit ditanami tanaman dan berlokasi di pelosok-pelosok Tanah Air. Program biomassa PLN pun menjadi salah satu bukti nyata kehadiran pemerintah hingga daerah pelosok. 

"Saya ingin betul-betul kalau model ini berhasil maka ini tinggal kita tularkan ke tempat lainnya," tambah Sudaryono.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa pihaknya memanfaatkan lahan kritis yang berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, dan Kelompok Masyarakat.

"Melalui program kolaboratif ini, kami berupaya mengubah lahan yang sebelumnya kering dan tidak produktif menjadi lebih hijau dan produktif," jelas Darmawan.

Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terdapat 14 juta hektare lahan kritis di seluruh Tanah Air. Dengan mengembangkan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu, program ini dapat turut berkontribusi dalam upaya pemanfaatan lahan kritis.
"Kami akan memanfaatkan lahan kritis dengan luas total 1,7 juta hektare yang tersebar di seluruh tanah air sehingga mampu berkontribusi dalam upaya penurunan emisi sebesar 11 juta ton CO2e melalui co-firing biomassa," terang Darmawan.

Lebih dari itu, program ini bahkan juga mampu meningkatkan kapasitas nasional dengan menghadirkan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah, menggerakkan ekonomi kerakyatan sirkuler dan mengentaskan kemiskinan.

"Ke depan, kami menargetkan program ini akan melibatkan 1,25 juta masyarakat dan bernilai ekonomi sebesar Rp9,5 triliun per tahun," pungkas Darmawan.

Sekda Sumsel Inspektur Upacara Peringatan HANTARU Ke-64. ATR/BPN Ogan Ilir Ikut Menghadiri Moment Tersebut


Ogan Ilir, "AP- News" Online

PERINGATAN hari Agraria dan Tata Ruang Undang Undang Pokok Agria (HANTARU) Ke-64, dihadiri 17 Kakan BPN se Sumsel termasuk BPN Ogan Ilir. Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah, Sekda Provinsi Sumsel, Edwar Chandra, yang berlangsung, di Halaman Kantor Wilayah BPN Sumsel, Selasa, (24-09) kemarin. 

Dikesempatan ini, Ka Kanwil BPN Sumsel, Anawati melaporkan, capaian Program Strategis Nasional (PSN)  tahun 2024. Moment peringatan dengan tema:  "Semangat Hantaru Pembangunan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045".

Juga dilaksanakan Penyerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya, Satya penghargaan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah mengabdi selama 10 hingga 30 tahun di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Tujuan penghargaan ini agar dijadikan semangat dan motivasi baru bagi mereka yang menerima penghargaan dapat bekerja lebih baik lagi dalam melayani masyarakat. Penghargaan 
 ini langsung dari diberikan Presiden Joko Widodo, terang Anawati.

Sekda Sumsel, Edwar Chandra, saat diminta komentarnya tentang Peringatan Hari BPN yang dihadirinya, ketika berbincang di Ruang Kerjanya, beberapa hari lalu mengatakan, Tentu kita dan semua masyarakat Sumsel yang memerlukan pelayanan pada BPN disetiap daerah. Berharap agar kedepan pelayanan yang baik selama ini dapat ditingkat lebih baik lagi. Tandasnya singkat.
Dan lanjutnya, Peringatan Ke-64 ini jadikan semua bagian pelayanan untuk ber inovasi dan mengimplementasikan tupoksi sesuai undang undang sehingga pelayanan BPN terasa prima Dimata masyarakat, pungkasnya.

Kepala BPN Lahat, Abdullah Adrizal ST MM, ketika diminta komentarnya seputar Peringatan Ke-64 BPN 2924 menuturkan, pelayanan BPN sekarang sudah berubah kareno pola sosialisasinya pendekatan langsung pada masyarakat karena pelayanan ini juga penentu kesuksesan semua petugas BPN disemua lini. Maka, perubahan ini diciptakan dengan inovasi berwawasan, terangnya singkat.

Sementara Kakantah Ogan Ilir, Gentur, kepada Pemred "AP-News" menerangkan, melalui Peringatan Hantaru 2024, semua personil Hantaru/BPN memperkuat solidaritas  untuk memberikan pelayanan terbaik kepada yang meminta pelayan dikantor ATR/BPN Ogan Ilir. Moment Hantaru 2O 24 kita jadikan semangat peningkatan pelayanan baik menjadi lebih baik dan seterusnya palayanan prima, cetus Gentur sambil driver saat di bel. 
( ril/puyang sabar).

30 September 2024

Pengembangan Biomassa PLN di Tasikmalaya: Dikelola Masyarakat, Didukung Pemerintah

Ap News - Upaya PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Energi Primer Indonesia dalam mengembangkan ekosistem biomassa yang berbasis ekonomi kerakyatan sukses memberdayakan masyarakat dan memperoleh dukungan Pemerintah. Usai sukses di Cilacap dan Gunung Kidul, PLN juga menerapkan program serupa di Tasikmalaya, Jawa Barat pada Kamis (26/9) lalu.

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tasikmalaya, Yedi Rahmat optimistis program yang dilakukan PLN ini akan mendukung kemajuan wilayahnya khususnya dalam bidang pertanian yang menjadi tumpuan ekonomi masyarakat. 
"Program ini merupakan dukungan yang luar biasa bagi daerah kami. Program hari ini merupakan langkah strategis dan menjadi momentum bagi Kabupaten Tasikmalaya dalam mengembangkan sumber daya lokal," kata Yedi dalam sambutannya pada agenda Peresmian Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu di Tasikmalaya pada Kamis (26/9).

Tidak hanya itu, dirinya menambahkan bahwa program ini juga turut menjaga kelestarian lingkungan karena mampu mengubah lahan yang sebelumnya kiritis menjadi lebih hijau dan produktif.

"Ini sejalan dengan upaya kami untuk terus mendorong ekonomi kerakyatan, meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga kelestarian lingkungan melalui pemanfaatan biomassa yang berkelanjutan," tambah Yedi.
Senada dengan hal tersebut, salah seorang anggota Gabungan Kelompok Tani Jaga Lembur Tani Makmur, Rismayadi (40) yang terlibat aktif dalam program ini menjelaskan dengan memanfaatkan tanaman indigofera, lahan yang sebelumnya tandus dan sulit ditanami kini menjadi subur karena tanaman tersebut mampu menyimpan air dengan baik. Tak hanya itu, dari tanaman ini masyarakat dapat memanfaatkan daunnya sebagai pakan ternak dan rantingnya dapat dijual ke PLN sebagai bahan bakar co-firing biomassa.

"Dulu lahan di sini tandus dan gersang. Setelah ditanami indigofera, manfaatnya tanah jadi subur, daunnya bisa jadi pakan ternak kambing atau domba. Kalau rantingnya nanti digunakan buat tenaga pembangkit biomassa," terangnya.

Dirinya optimistis program ini dapat berkelanjutan dan mampu mendorong roda perekonomian bagi desanya.
"Dengan diadakan program penanaman indigofera ini semoga ke depannya bisa mendongkrak tingkat ekonomi untuk warga dan masyarakat di Desa Bojongkapol pada khususnya," tambah Rismayadi.
 
Lebih lanjut, dirinya juga membeberkan bahwa program ini terus menarik animo masyarakat lainnya sehingga tertarik untuk mempelajari lebih jauh dan berpartisipasi.

”Pascaacara kemarin itu, banyak sekali warga yang ingin tahu lebih lanjut tentang program ini. Bahkan di warung kopi pun kami masih berbincang tentang hal ini,” ungkap Rismayadi.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyatakan bahwa pengembangan biomassa ini merupakan wujud nyata kolaborasi dalam mengakselerasi transisi energi.

"Transisi energi merupakan tantangan sekaligus peluang bagi kita semua. Oleh karena itu, upaya ini membutuhkan lebih banyak pihak untuk bersatu melalui kolaborasi sehingga dapat diduplikasi secara nasional di wilayah-wilayah lainnya," terang Darmawan.
Dirinya merinci, melalui program di Tasikmalaya, pihaknya mampu memberdayakan lebih dari 400 masyarakat setempat dengan potensi nilai ekonomi sebesar Rp30 miliar per tahun.

"Ke depan, kami menargetkan program ini akan melibatkan 1,25 juta masyarakat di seluruh Tanah Air sehingga mampu mencapai nilai ekonomi hingga Rp9,5 triliun per tahun," pungkasnya.(*)

Harga Emas 24 Karat Antam Hari Ini 30 September 2024 Naik ke Rp1,46 Juta per Gram


Ap News - Harga emas Antam 24 pada perdagangan hari ini naik dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya. Investor dapat memborong emas Antam seharga Rp1.464.000 untuk ukuran 1 gram, pada Senin (30/9/2024). 

Mengutip informasi pada laman Unit Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas Antam paling murah berukuran 0,5 gram dipatok senilai Rp782.000, atau naik Rp1.500 dibandingkan perdagangan kemarin.  Selanjutnya, harga emas Antam berukuran 1 gram dibanderol Rp1.464.000, naik Rp3.000 dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.   Sementara itu, emas Antam berbobot 5 gram dipasarkan Rp7.095.000, naik Rp15.000 dari harga pada perdagangan hari sebelumnya.

Kemudian, emas ukuran 10 gram dijual pada harga Rp14.135.000. Ukuran selanjutnya yang tersedia adalah emas 25 gram dengan harga Rp35.212.000, sedangkan emas berukuran 50 gram dapat ditebus seharga Rp70.345.000

Selanjutnya, emas berukuran 100 gram hari ini ditawarkan seharga Rp140.612.000. Adapun, emas Antam berukuran 500 gram dijual Rp702.320.000 dan ukuran emas terbesar yakni 1.000 gram dibanderol seharga Rp1.404.600.000

Untuk harga jual kembali (buyback) emas Antam dipatok sebesar Rp1.304.000 per gram. Nilai buyback ini naik Rp3.000 apabila dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya. Harga jual kembali ini belum mempertimbangkan pajak jika nominalnya lebih dari Rp10 juta.

Berdasarkan PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke Antam dengan nominal lebih dari Rp10 juta dikenakan PPh 22 sebesar 1,5% untuk pemegang NPWP dan 3% untuk non NPWP. PPh 22 atas transaksi dipotong langsung dari nilai buyback.

Pembelian emas batangan akan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45% untuk pemegang NPWP dan 0,9% untuk non NPWP. Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22.

Berikut ini harga emas 24 karat antam, 30 September 2024:

Berat 0,5 gr Harga Emas 782.000 Berat 1 gr Harga Emas 1.464.000 Berat 2 gr Harga Emas 2.868.000  Berat 3 gr Harga Emas 4.277.000 Berat 5 gr Harga Emas 7.095.000 Berat 10 gr Harga Emas 14.135.000 Berat 25 gr Harga Emas 35.212.000 Berat 50 gr Harga Emas 70.345.000 Berat 100 gr Harga Emas 140.612.000 Berat 250 gr Harga Emas 351.265.000 Berat 500 gr Harga Emas 702.320.000 Berat 1000 gr Harga Emas 1.404.600.000.


Sosok 3 Raja Debt Collector Indonesia, Bangun Dinasti dari Nol


Jakarta, Ap-News - Sosok debt collector atau penyedia jasa penagih utang semakin sering dijumpai di Indonesia. Hal ini terjadi lantaran mudahnya masyarakat untuk mendapatkan pinjaman uang baik melalui jalur legal maupun ilegal.
Uniknya, ada sosok debt collector yang dicap sebagai debt collector terkejam di Indonesia. Setidaknya ada tiga nama, yakni ohn Kei, Hercules, dan Basri Sangaji.

John Kei tiba di Jakarta pada 1992. Jakarta seperti menjadi tempat pelarian John Kei yang terancam dipenjara oleh polisi Maluku dan Surabaya. Sedangkan Basri Sangaji pergi ke Jakarta murni untuk mengadu nasib. Lain lagi dengan Hercules yang tiba di ibukota karena dibawa oleh tentara karena dia pernah menjadi Tenaga Bantuan Operasi (TBO) Kopassus di Timor Timur.

Mereka bertiga punya kesamaan, yakni tidak memiliki keahlian apa pun untuk bertahan hidup di Jakarta, selain keberanian. Maka, mereka akhirnya memilih menjadi gelandangan dan preman.
Hercules, misalnya, dia dikenal pada masa orde baru sebagai preman ternama. Ke mana-mana selalu membawa golok atau senjata tajam. Menurut Ian Douglas Wilson dalam Politik Jatah Preman (2018), awalnya jasa mereka digunakan oleh para kelompok masyarakat untuk menjaga "ketertiban" suatu wilayah.

Mulanya mereka hanya seorang diri, tetapi perlahan membentuk kelompok tersendiri. Kelompok tersebut berisi orang-orang dari kampung halamannya masing-masing yang pergi merantau ke Jakarta dikutip "ap-news" dari unggahan CNBC Indonesia, Senin (30-10).
Orang-orang yang berasal dari Ambon biasanya bergabung di bawah kelompok John Kei dan Basri Sangaji. Kei sendiri berasal dari Pulau Kei dan Basri dari Pulau Haruku. Lalu, jika dari Timor, mereka di bawah Hercules.

Bagi para pendatang, ketiganya sosok kharismatik yang bisa diandalkan. Maka, tak jarang para pendatang itu mengikuti jejak serupa, yakni menjadi preman. Kelompok yang dipimpin mereka kerap ribut di Jakarta pada era 1990-an dan menyebabkan banyak orang terbunuh.

Masih mengutip Ian Douglas Wilson, mereka bekerja layaknya mafia yang sangat identik dengan dunia gelap. Perlahan bisnis mereka beralih dari preman, menjadi penagihan utang dan makelar tanah sejak 1990-an.
Melansir Vice, tumbuhnya sektor keuangan dan perbankan swasta membuat anggota kelompok pimpinan John Kei dan lainnya menjadi debt collector atau penagih utang.

Hal ini kian marak ketika terjadi krisis ekonomi yang membuat banyak bank pailit dan meninggalkan kredit macet. Kredit macet itulah yang kemudian akan dikejar oleh para debt collector ke nasabah.

Selain itu, jasa mereka juga digunakan untuk menjaga tanah di Jakarta. Saat itu, lahan di Jakarta masih semrawut. Banyak kepemilikan ganda atas lahan di Jakarta. Akibatnya banyak penduduk yang memanfaatkan jasa dari orang Timur untuk menjaga lahannya.

Maraknya penggunaan kelompok mereka oleh perusahaan-perusahaan besar membuat nama ketiganya kian jaya dan kesohor. Sejak saat itulah mereka kemudian dikenal sebagai 'Raja' debt collector RI.

Bahkan, besarnya nama ketiganya bisa menciptakan gurita bisnis. Memang, bisnis penagihan utang tak selamanya formal, tetapi berkat ajaran ketiga raja tersebut, banyak anak buahnya yang mendirikan bisnis serupa.
Tak jarang pula ketiganya bersaing untuk memperebutkan wilayah kekuasaan.

Geng Hercules pernah terlibat perkelahian dan bentrokan dengan pemerintah termasuk kelompok dari Geng Basri Sangaji Pada 2002. Bahkan Hercules pernah menjadi tersangka pembunuhan Basri. Begitu pula John Kei yang juga pernah didakwa pembunuhan.

Meski para bosnya sudah tiada dan dipenjara, perselisihan antara kelompok mereka dengan etnis lain berakar kuat. Begitu juga dengan profesi debt collector yang makin identik dengan kelompok dari Indonesia Timur. Kebesaran nama mereka di bisnis penagihan utang tak tergantikan hingga kini.

Saat ini, John Kei sedang berada di balik jeruji besi untuk kesekian kalinya dalam kasus penyerangan terhadap saudaranya di Tangerang. Sementara, Hercules dikabarkan taubat dan menjalani hidup sebagai pengusaha biasa.

Ad Placement

Intermezzo

Travel

Teknologi